Mengenal Gurita M Cash, Penyedia Perangkat Lunak hingga Jasa Logistik

Amelia Yesidora
8 Februari 2022, 07:00
Mengenal Gurita M Cash, Penyedia Perangkat Lunak hingga Jasa Logistik
123rf
Ilustrasi digital

Keluar dari Agapindo Sukses Sejati, Martin menjabat sebagai CEO PT Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) dari 2008 hingga 2013. Perusahaan ini bergerak di bidang telekomunikasi, mulai dari distribusi voucher isi ulang serta SIM card, ritel ponsel, hingga penyedia pusat layanan GraPari yang bekerja sama dengan Telkomsel Indonesia.

Sukses di Mitra Komunikasi Nusantara, pada 2017 Martin memulai kariernya di PT M Cash Integrasi dengan jabatan direktur utama yang masih diembannya hingga sekarang. Tidak hanya di entitas induk, lelaki 46 tahun ini tercatat sebagai komisaris dari anak perusahaan, PT NFC Indonesia (NFCX) sejak 2018 dan komisaris utama PT Distribusi Voucher Nusantara di tahun yang sama.

Sementara itu, kursi komisaris utama MCAS dipegang Isaac Sjahrir Djauhari Djenie sejak 2020. Lelaki 50 tahun ini alumni Teknik Elektro Universitas Trisakti 1994. Isaac memulai kariernya dalam bisnis teknologi sebagai Chief Technology Officer PT Jati Piranti Solusindo sejak 1997 hingga 2008.

Jati Piranti Solusindo merupakan perusahaan konsultasi di bidang teknologi informasi. Ia kemudian berpindah ke PT Digital Makmur Sejahtera pada 2012 sebagai CEO. Jabatan ini ia emban hingga 2017.

Dalam rentang waktu tersebut, Isaac juga tercatat sebagai CEO dari JAS Kapital dari 2013 dan CEO PT Digital Artha Media sejak 2012. Kedua jabatan ini masih diemban hingga sekarang. JAS Kapital adalah perusahaan teknologi. Fokusnya pada payment (kartu kredit, dompet digital, dan uang tunai), seluler (integrasi tagihan operator, platform teknologi seluler, serta layanan nilai tambah lainnya), dan konvergensi gerai ritel dan digital.

Bergerak di bidang yang sama, Digital Artha Media adalah perusahaan fintech enabler yang didirikan atas kongsi Mandiri Capital, Kresna Securities, JAS Capital, dan Kompas Gramedia. Kresna Securities bagian dari Kresna Group, induk besar dari MCAS. Dengan posisi JAS Kapital dan Digital Artha Media ini, NFCX dan MCAS otomatis menjadi klien dari perusahaan Isaac. 

Sebelum mengemban Presiden Komisaris MCAS, Isaac lebih dulu menjabat di anak perusahaan MCAS sebagai direktur utama Pawoon dan direktur NFCX. Dalam laman perusahaan, kedua jabatan ini ditempati Isaac sejak 2019. Namun jabatannya di NFCX hanya bertahan hingga 2020 dan jabatan di Pawoon masih berlanjut hingga sekarang.

Isaac tidak hanya berkarier di bidang korporasi. Dia merupakan salah satu pendiri Asosiasi Fintech Indonesia, mentor di Founder Institute, dan tercatat sebagai anggota Tim Pelaksana Satuan Tugas Komite Pemulihan Ekonomi Nasional Indonesia.

Kinerja Bisnis MCAS

Sepanjang kuartal pertama 2021, kinerja MCAS meningkat dari empat sisi: poin distribusi, jumlah layar iklan yang dipasang, jumlah klien bisnis jasa software (SaaS), dan titik drop paket. 

Di poin distribusi, perusahaan meningkat 35,6 % menjadi 227.465 poin secara tahunan year on year (yoy). Di bisnis SaaS, yaitu WhatsApp Business, jumlah klien MCAS juga meningkat menjadi lebih dari 140. Pada 2020, MCAS hanya memiliki 120 klien. 

Anak perusahaan MCAS, DMMX pun dapat meningkatkan pemasangan layar iklan menjadi 16,450 layar pada 13,476 titik iklan, meningkat 8,9 % dari akhir 2020 yang telah memasang 15,105 layar di 11,286 titik iklan.

Sementara itu, di kuartal pertama 2021, MCAS memiliki lebih dari 3000 drop point, naik dibandingkan dengan akhir 2020 yang hanya ada 940 titik. Titik drop point paket ini berkolaborasi dengan SiCepat.

Laju Hijau Saham MCAS

PT M Cash Integrasi sudah menjadi perusahaan publik sejak 1 November 2017. Pada penawaran saham perdana (IPO), MCAS melepas 216,9 juta lembar saham dengan harga Rp1.385 per lembar. 

Pada 31 Januari 2022, harga saham MCAS di posisi Rp 11.100, turun 1,77 % dari penutupan hari sebelumnya di harga Rp Rp 11.300. Saat itu penjualannya didominasi oleh pembeli domestik sebanyak 667,7 ribu atau sekitar 47,68 % volume perdagangan MCAS. 

Data RTI Business memperlihatkan saham MCAS kerap meningkat. Dibanding tiga tahun lalu, saham MCAS sudah meningkat 225,5 %, dan dalam sepekan lalu pun naik 21,98 %.

Pada awal 2021, MCAS sempat ramai diperbincangkan masyarakat sebab dipromosikan oleh Raffi Ahmad dan Ari Lasso. Kedua publik figur ini mengunggah kinerja investasi mereka di emiten MCAS yang dianggap cukup menguntungkan. Sempat ada kecurigaan bahwa keduanya di-endorse oleh MCAS, namun ditampik oleh Raffi dan Ari.

Pemegang saham utama MCAS yakni masyarakat dengan porsi 44,2 % atau setara 384,3 juta lembar. Di posisi kedua ada PT 1 Inti Dot Com memiliki 145,4 juta lembar atau 16,7 %. Kemudian, Martin Suharlie selaku direktur utama MCAS menggenggam 9,6 % saham sebesar 83,7 juta lembar.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...