Duet Alumni ITB Mengembangkan Nusatama Berkah hingga IPO

Amelia Yesidora
22 Februari 2022, 10:36
Duet Alumni ITB Mengembangkan Nusatama Berkah hingga IPO
nusatamaberkah/instagram
Nusatama Berkah

Setelah beroperasi lebih dari satu dekade, PT Nusatama Berkah akhirnya masuk daftar di pasar modal. Rabu dua pekan lalu, perusahaan yang dibangun oleh Bambang Susilo dan Ismu Prasetyo, duo alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.

Dalam penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), Nusatama yang memiliki kode emiten NTBK melepas 700 juta lembar yang setara dengan 25,93 % dari saham keseluruhan perusahaan. Dengan patokan harga Rp 100 per lembar, Nusatama memperoleh dana sekitar Rp 70 miliar.

Melansir prospektus perusahaan, sekitar 87,21 dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, seperti penyediaan bahan baku, gaji karyawan, komisi, dan biaya pemasaran. Selanjutnya, 6,77 % hendak dipakai untuk memperluas area yang dapat digunakan untuk kegiatan produksi serta ruang penyimpanan bagi produk Nusatama.

Sisa 6,02 % dari dana IPO untuk membeli mesin. Beberapa di antaranya yakni CNC automatic gas & plasma cuttingoverhead craneforklift 6T, 400A Welding DC Machine Transformers, dan lain-lain.

Dua peruntukan terakhir ini masuk kategori capital expenditure (CAPEX) dan akan selesai paling lambat pada kuartal kedua tahun ini. Sementara peruntukan pertama akan dikategorikan sebagai biaya operasional (operating expenditure).

Beriringan dengan penawaran saham perdana, NTBK juga menerbitkan 700 juta waran seri I yang setara 35 % dari total jumlah saham perusahaan. Waran seri I ini diberikan gratis bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat sebagai pemegang saham pada tanggal penjatahan. Seluruh yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja NTBK.

Di pekan pertama papan bursa, investor cukup antusias. Baru sehari setelah IPO, Rabu (9/2) lalu, saham Nusatama Berkah ditutup naik 35 % di Rp 135 dari harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan peningkatan harga saham yang tinggi, NTBK berhasil menjadi top gainers memimpin 271 saham lain yang juga berada di zona hijau perdagangan pada hari itu. 

Sekitar seminggu setelah penawaran perdana, Selasa (15/2), saham NTBK sempat turun, ditutup di harga Rp 103, turun 6,36 % hari sebelumnya, Rp 110. Total dalam sepekan, data RTI Business mencatat harga saham NTBK meningkat 3 %. Kini, NTBK memiliki tingkat cakupan pasar Rp 278,1 miliar.

Aneka Jenis Kendaraan Produksi Nusatama Berkah

Nusatama Berkah berdiri pada 2009 sebagai sebuah perusahaan manufaktur kendaraan khusus atau special vehicle. Hingga kini, NTBK masih berfokus pada manufaktur ini, yang menunjang industri minyak dan gas (migas), pertambangan, kehutanan, logistik, dan kendaraan jasa lainnya.

Di sektor migas, Nusatama memproduksi tiga jenis kendaraan, yaitu high bed trailer, low bed trailer, dan truck crane. Untuk membantu kegiatan pertambangan, perusahaan memproduksi side dump truck berkapasitas hingga 120 meter kubik dan truk jungkit (dump truck). Sementara di usaha kehutanan, Nusatama membuat logging pole trailer dengan kapasitas 60 ton. 

Dari lini logistik, ada tiga kendaraan yang diproduksi yaitu high bed trailermixer, dan truk air. Terakhir, sebagai kendaraan jasa, ada truk penyapu jalan dan truk vakum. Dalam penanganan Covid-19, Nusatama juga menyediakan truk generator oksigen.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...