Profil Yasonna Laoly, Menkumham yang Sempat Ingin Jadi Pendeta

Image title
18 Mei 2022, 13:04
profil Yasonna Laoly
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Ilustrasi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Ia juga terlibat dalam kepengurusan PDIP Sumatra Utara untuk rentang waktu 2000-2008, serta Wakil Bendahara KNPI Medan dan Ketua Umum Kesatuan Mahasiswa Nias. Pada periode 2002-2005 ia dipercaya sebagai Kepala Badiklatda PDI-P Sumut. Yasonna Laoly juga terpilih sebagai Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut sejak 2000 hingga 2008.

Pengalamannya dalam berorganisasi juga membuatnya menjadi terjun ke politik dengan maju menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara pada periode 1999-2004 dari PDI-P.

Pada 2004, ia terpilih sebagai anggota DPR mewakili PDI-P dari wilayah Sumatra Utara I. Di parlemen ini, ia duduk sebagai anggota Komisi II dan tergabung dalam Badan Anggaran DPR. Selain itu, ia juga merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai Sekretaris Fraksi PDI-P.

Keterlibatan di dunia pemerintahan dimulai saat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjuknya menjadi Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Kerja 2014-2019.

Kariernya sebagai Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Kerja resmi berakhir pada 1 Oktober 2019, setelah ia melayangkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota DPR periode 2019 - 2024.

Namun, tidak lama setelah dilantik sebagai anggota DPR periode 2019-2024 ia kembali mengundurkan diri dari posisinya sebagai wakil rakyat. Pasalnya, Presiden Joko Widodo kembali meminta dirinya menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Indonesia Maju.

Batal Jadi Pendeta

Dari sekelumit kisah profil Yasonna Laoly ada satu cerita mengenai batalnya ia untuk menjadi pendeta. Kisah tersebut ia bagikan di blog pribadinya yasonnahlaoly.com.

Pada saat duduk di kelas 1 SMA, sang ayah sempat mengutarakan keinginan agar kelak Yasonna dapat menjadi pendeta. Yasonna setuju. Bahkan ia mengikuti kursus bahasa Inggris sistem jarak jauh di sebuah lembaga kursus di Bandung. Ia mendapat informasi kalau banyak pendeta yang belajar sampai ke luar negeri. Cita-cita untuk sekolah ke luar negeri mulai tumbuh dalam dirinya.

Namun menjadi seorang pendeta rupanya bukan takdir hidupnya. Menjelang tamat SMA, ia berkunjung ke rumah keluarganya yang ada di Medan. Kakak sepupunya, Ama Gawa’a Laoli, melontarkan sebuah pertanyaan kepadanya perihal rencana studi lanjutan. Ia mantap menjawab ingin jadi pendeta.

Tapi kakak sepupunya itu kurang setuju. Alasannya, sudah banyak orang Nias jadi pendeta. Yasonna pun kemudian diajak jalan-jalan ke kampus Universitas Sumatera Utara (USU).

Di kampus USU ini tiba-tiba muncul keinginan Yasonna untuk kuliah di jurusan hukum. Niat jadi pendeta pun langsung pupus. Sepulangnya ke Sibolga, Yasonna segera memberitahu orang tuanya. Semula ayahnya sempat marah besar, namun akhirnya mengalah.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...