Amazon, E-Commerce Asal Amerika Serikat Kembali Pangkas 9.000 Karyawan

Dini Pramita
24 Maret 2023, 12:58
Amazon Prime, salah satu produk Amazon.
amazon.com
Amazon Prime

Hingga 1996, Amazon berhasil meraih 180 ribu pelanggan dari seluruh dunia. Jumlah ini meningkat hingga 1 juta konsumen setahun kemudian. Pendapatannya pun melonjak dari US$15,7 juta menjadi US$148 juta. Pada 1998, pendapatannya meroket lagi hingga mencapai US$610 juta.

Saat itu, Amazon sudah berkembang menjadi Amazon.com dan mengembangkan bisnisnya menjadi peritel daring yang menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Nick Hanauer merupakan investor pertama, yang menginvestasikan USD40 ribu sebagai modal.

Perusahaan ini mendapatkan suntikan dana lebih luas lagi dengan melakukan penawaran saham ke publik pada 15 Mei 1997. Amazon berhasil mendapatkan US$54 juta di pasar NASDAQ.

Harga sahamya melonjak saat penjualan saham perdana tersebut, dari US18 menjadi US$24 hanya dalam waktu sehari. Penjualan saham ini menjadi modal untuk mendanai akuisi dan ekspansi perusahaan.

Pada 1999, bisnis perusahaan semakin berkembang dengan merambah penjualan barang-barang elektronik, video game, perangkat lunak, dan banyak lagi.

Amazon mengukuhkan diri sebagai perusahaan teknologi dengan merilis anak usaha baru, Amazon Web Services (AWS), yang menawarkan analisis data pola lalu lintas internet, popularitas situs web, dan statistik lainnya untuk pengembangan dan pemasaran. Dari modal 10.000 dollar AS, Bezos sukses mengembangkan Amazon menjadi perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar US$1.670 triliun pada 2021.


Amazon setelah Bezos

Bezos mengundurkan diri dari kursi kepemimpinan Amazon setelah menjadi nakhoda perusahaan tersebut selama 26 tahun pada 2021. Ia ingin mengembangkan perusahaan-perusahaan lain yang ia kendalikan, antara lain Day 1 Fund, Bezos Earth Fund, Blue Origin, dan The Washington Post.

Jabatannya di Amazon digantikan oleh Andy Jassy. Jassy sebelumnya merupakan CEO AWS. Sayangnya, prestasi Jassy tidak segemilang Bezos. Pertumbuhan penjualan Amazon melambat di tangan kepemimpinannya.

Perlambatan itu ditandai dengan turunnya harga saham Amazon lebih dari 7% pada 2021. Meski mengumumkan peningkatan pendapatan sebesar 27% dengan mencetak pendapatan sebesar US$113,1 miliar pada kuartal II 2021, peningkatan ini meleset dari target sebesar US$115,2 miliar.

Perlambatan itu diduga akibat pandemi Covid-19 yang memukul berbagai lini bisnis perusahaan. Hingga akhirnya kabar pemecatan 27 ribu karyawan menyeruak ke publik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...