Kisah Vice, Berawal dari Media Skena Punk, Kini Dibayangi Kebangkrutan

Amelia Yesidora
11 Mei 2023, 16:40
Perusahaan media berbasis di Amerika Serikat, Vice, terancam bangkrut.
123rf.com/piotrkt
Perusahaan media berbasis di Amerika Serikat, Vice, terancam bangkrut.

Terbang Tinggi lalu Jatuh

Naiknya tren jurnalisme video dan platform seperti YouTube pada 2006 menimbulkan ide di benak pendirinya, Shane Smith. Vice meluncurkan platform khusus video mereka bernama vbs.tv dengan Spike Jonze sebagai direktur kreatifnya. 

“Kisah sukses ini membuat Vice kian menarik bagi perusahaan besar. Konsep konten berbayar mereka dalam bentuk video sama suksesnya dengan konten tulisannya.” tulis World Press Institute

Begitu suksesnya media ini hingga bos Fox Corporation, Rupert Murdoch, menyebut Vice di cuitannya pada 2012. Dari catatan Guardian, cuitan ini diunggah setelah Murdoch mengunjungi kantor Vice dan ia menginvestasikan US$ 70 juta (Rp 1 triliun) kala itu. Ini setara dengan 5% saham Vice.

Investor kedua yang melirik Vice adalah A&E Networks, perusahaan patungan antara Walt Disney dan The Hearst Corporation. Mereka membeli 10% saham Vice senilai US$ 250 juta. 

Kesuksesan Vice dinilai hampir sama dengan BuzzFeed News yang tutup pada bulan ini. Salah satu staf Vice menyatakan pada The Guardian, kedua media ini memiliki "bumbu rahasia" sebagai persimpangan platform media, teknologi, dan konten yang melibatkan anak muda.

"Keadaan ini menarik investasi yang menggiurkan, hingga valuasinya meningkat. Selama lima tahun, keadaan Vice seperti ada di dekat matahari. Peningkatan kinerjanya terbang seperti Ikarus dan sekarang semuanya hangus terbakar," ujarnya dilansir dari The Guardian.

The New York Times menyebut Vice menyerah pada pasar perusahaan media yang sedang lesu alias bearish. Perusahaan telah mencoba bertahun-tahun untuk menghasilkan keuntungan tapi gagal secara konsisten untuk melakukannya.

Berkali-kali Vice kehilangan uang dan merumahkan karyawan. Pekan lalu, perusahaan bahkan menutup Vice World News, sebuah inisiatif pelaporan global yang mencakup konflik dunia dan pelanggaran hak asasi manusai. Penutupan divisi berita ini menjadi pukulan berat bagi karyawannya. 

Redaksi Vice telah mengalami berkali-kali berganti kepemimpinan. Nancy Dubuc, mantan kepala eksekutif perusahaan keluar tahun ini setelah hampir lima tahun bekerja. Lalu, Jesse Angelo, presiden global dan hiburan perusahaan juga memutuskan cabut dari perusahaan. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...