Mengenal Investree, Fintech Lending dalam Pantauan OJK
Kedua, invoice financing yang menyasar UKM yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan besar. Ketiga, buyer financing yang menyasar UKM pembeli gosir di korporasi ritel besar.
Sebelumnya, startup ini menawarkan kredit syariah bagi pemilik toko daring sejak Maret 2019. Produk bernama Online Seller Financing ini tidak mengandung unsur perjudian alias maisir, ketidakpastian atau gharar, dan jumlah bunga melewati kesepakatan alias riba.
Namun lini syariah ini resmi ditutup pada Januari 2023 lalu. Hal ini sesuai Peraturan OJK Nomor 10 Tahun 2022 yang menyebutkan fintech lending konvensional hanya boleh menjalankan unit usaha konvensional, tidak termasuk unit usaha syariah.
Hingga Oktober 2022, Investree berhasil membukukan total fasilitas pinjaman senilai Rp 15,6 triliun dengan nilai pinjaman tersalurkan Rp 12,141 triliun. Rata-rata tingkat imbal hasilnya adalah 16,3 p.a dan TKB90 masih di angka 97,3%.
Akhir Desember lalu, Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin, menjelaskan perseroan sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 1.290 triliun pada pelaku usaha kreatif. Bila ditotal sejak awal berdiri 2015 hingga sekarang, nilai pinjaman yang khusus disalurkan pada sektor tersebut senilai Rp 1.636 triliun kepada 27 peminjam.
Bidang usaha pendanaan dari Investree bermacam-macam. Mulai dari agensi periklanan, rumah produksi, konsultan kreatif, hingga makanan dan minuman.