Profil Al Zaytun, Pondok Pesantren Sarat Kontroversi

Image title
20 Juni 2023, 18:01
Ilustrasi. Santri sedang mengaji di pondok pesantren.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Ilustrasi. Santri sedang mengaji di pondok pesantren.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membentuk tim investigasi untuk menelusuri dugaan kegiatan sesat di Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Desa Gantar, Haur Geulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tim itu terdiri dari kepolisian, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ridwan mengatakan tim investigasi tersebut akan bekerja mulai hari ini, Selasa (20/6), selama tujuh hari ke depan.

Ia mengatakan jika ada pelanggaran secara fiqih, syariat, atau pelanggaran lainnya yang bersifat administrasi dan melanggar norma hukum di Indonesia, akan ditindak. "Kami tidak mau mengambil keputusan secara emosional tanpa ada tabayyun atau verifikasi terlebih dahulu," kata dia Senin (19/6).

Identik dengan Panji Gumilang

Sejarah pembangunan pondok pesantren Al Zaytun dimulai ketika Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mendirikan Yayasan Pesantren Indonesia pada 1994. Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yayasan ini didirikan pada 25 Januari 1994 dengan pimpinan bernama Imam Prawoto.

Usai mendirikan yayasan, Panji Gumilang melanjutkan misinya untuk membangun pondok pesantren pada 13 Agustus 1996 dan diresmikan oleh Presiden B.J. Habibie pada 27 Agustus 1999. Meski baru diresmikan pada 27 Agustus, aktivitas pembelajaran pertama kali diadakan pada 1 Juli 1999.

Panji Gumilang yang merupakan alumnus IAIN (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat ini tercatat pernah mencecap kehidupan pesantren di Pondok Pesantren Gontor. Di kampus itu, ia mengambil Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab.

Panji mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun di atas lahan seluas 1.400 hektare yang pada saat itu menjadi pesantren terbesar di Asia Tenggara. Dalam salah satu situsnya, disebutkan seluas 200 hektare digunakan sebagai kawasan kampus dan pondokan, sedangkan 1.200 hektare sisanya digunakan sebagai sarana berkebun, budi daya ikan, pengembangan industri skala mikro, hingga untuk pengolahan pakan ternak.

Dikutip dari situs yang sama, pengurus pondok mengklaim pada 2000-2001 Al Zaytun menerima 9.000 santri yang berasal dari luar Indonesia seperti Malaysia, Kamboja dan Thailand. Lalu pada 2011 disebutkan pondok pesantren ini mengasuh sekitar 7.000 santri dari berbagai wilayah Indonesia.

Panji membangun model pendidikan berjenjang yang berkelanjutan dari tingkat pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi.

Pondok pesantren ini pernah menjadi tempat halaqah alim ulama se-Indonesia pada 2012. Menteri Agama saat itu, Suryadharma Ali, mengatakan pemilihan Al Zaytun sebagai lokasi halaqah untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi alim ulama lainnya untuk menata lembaga pendidikan.


Panen Kontroversi

Pada Kamis (15/6) pondok pesantren yang mengklaim sebagai 'Pusat Peradaban Islam, Toleransi dan Perdamaian' itu digeruduk oleh Forum Indramayu Menggugat. Massa menuntut ponpes yang diduga mengajarkan aliran sesat tersebut dibubarkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...