Profil Threads, Saingan Twitter Buatan Meta Akan Meluncur Besok
Bisa Tersambung dengan Mastodon
TechCrunch berargumen pengumuman Threads ini tidaklah terlalu menggemparkan, sebab detail proyek ini sudah bocor sejak beberapa bulan lalu. Berdasar info dari Money Control, seorang juru bicara Instagram mendeskripsikan Threads sebagai aplikasi terdesentralisasi.
Dalam pertemuan dengan kreator besar, Meta juga menyebut aplikasi ini akan kompatibel dengan Mastodon. Penyebabnya, kedua aplikasi ini sama-sama menggunakan jaringan terdesentralisasi ActivityPub.
“Tapi kalau Threads adalah bagian dari Instagram, yakni aplikasi yang menggunakan prinsip sentralisasi, ini tidak masuk akal,” kata TechCrunch. “Kami akan melihat bagaimana perkembangan kabar ini.”
Lima Kontroversi Elon Musk
Adapun Elon Musk telah mengakuisisi Twitter sejak Oktober lalu. Dengan nilai akuisisi US$ 44 miliar, langkah Musk menjadi salah satu yang terbesar sepanjang masa bagi perusahaan teknologi.
Musk menilai keuangan Twitter kerap merugi, bahkan media sosial itu baru berhasil mencatat laba tahunan dua kali dari 10 tahun terakhir sebelum akuisisi. Sejak saat itu, miliarder ini fokus mendorong profit Twitter.
Katadata.co.id mencatat ada lima kontroversi yang muncul setelah masuknya Musk di Twitter, yaitu:
- Memecat karyawan Twitter hingga 80%. Termasuk di dalamnya CEO Twitter Parag Agraawal, CFO Ned Segal, dan Kepala Jebijakan Vijaya Gadde.
- Centang biru yang awalnya diberi sebagai verifikasi akun tokoh atau organisasi, ditawarkan sebagai fitur berbayar. Di Indonesia, harga berlangganan centang biru ini sekitar Rp 120 ribu per bulan.
- Menghapus fitur autentifikasi dua faktor lewat SMS gratis. Fitur ini hanya bisa dipakai oleh pengguna Twitter Blue–pemilik centang biru berbayar.
- Menghapus akses API gratis yang baisa digunakan untuk mengirim cuitan secara otomatis per April 2023. Namun, sebulan kemudian, fitur ini kembali digratiskan untuk akun layanan publik.