Profil Threads, Saingan Twitter Buatan Meta Akan Meluncur Besok

Amelia Yesidora
5 Juli 2023, 15:05
Twitter, Meta, media sosial, Threads
App Store
Ilustrasi Threads, media sosial buatan Meta.

Setelah konglomerat Elon Musk mengumumkan batas cuitan yang bisa dibaca pengguna Twitter, berbagai aplikasi saingan berusaha meraup pengguna baru. Misalnya, Spill, Bluesku, dan Post. Kesempatan ini lantas dilirik oleh raksasa media sosial Meta untuk meluncurkan aplikasi serupa.

Informasi ini disiarkan pengembang perangkat lunak Alessandro Paluzzi di Twitter pada Sabtu lalu (1/7). Ia menyertakan tampilan layar yang menjelaskan aplikasi berbasis teks ini sudah tersedia di Google Play Store bernama Threads. 

Dalam kumpulan cuitan Paluzzi, diketahui juga dulunya aplikasi ini bernama Barcelona yang sudah dikerjakan sejak Maret. Namun, The Verge melaporkan induk Facebook dan Instagram itu sudah mengerjakan proyek Threads sejak Januari. Nama proyek ini adalah 'Project 92'.

Kini, aplikasi besutan Meta itu sudah bisa diperoleh lewat prapesan alias preorder di AppStore dan Google Play Store. Diperkirakan aplikasi ini akan meluncur resmi besok (6/7).

“Threads adalah tempat di mana komunitas bisa membicarakan apapun, mulai dari topik yang Anda ikuti hari ini, hingga apa yang akan tren di esok hari,” tulis deksripsi aplikasi itu di AppStore. 

Bagaimana Tampilan Threads?

Dari cuplikan di App Store, Threads akan terhubung ke Instagram. Oleh karena itu pengguna Threads bisa menggunakan nama pengguna alias username Instagram dan mengikuti akun yang sama dengan di Instagram. 

Mengutip TechCrunch, meski Threads terhubung dekat dengan Instagram, aplikasi ini tetap berdiri sendiri. Kontennya pun berfokus pada tulisan, seperti Twitter, tapi masih dengan tampilan khas Instagram. Ada tombol suka, komen, unggah ulang alias retweet ala Twitter, dan bagikan. 

Pengguna juga bisa mengatur siapa yang bisa membalas unggahan mereka. Pilihannya adalah semua pengguna, hanya pengguna yang mereka ikuti, atau hanya pengguna yang disebut dalam unggahan. Sama halnya dengan pengaturan privasi cuitan Twitter.

Ilustrasi Threads
Ilustrasi Threads (App Store)

Bisa Tersambung dengan Mastodon

TechCrunch berargumen pengumuman Threads ini tidaklah terlalu menggemparkan, sebab detail proyek ini sudah bocor sejak beberapa bulan lalu. Berdasar info dari Money Control, seorang juru bicara Instagram mendeskripsikan Threads sebagai aplikasi terdesentralisasi.

Dalam pertemuan dengan kreator besar, Meta juga menyebut aplikasi ini akan kompatibel dengan Mastodon. Penyebabnya, kedua aplikasi ini sama-sama menggunakan jaringan terdesentralisasi ActivityPub.

“Tapi kalau Threads adalah bagian dari Instagram, yakni aplikasi yang menggunakan prinsip sentralisasi, ini tidak masuk akal,” kata TechCrunch. “Kami akan melihat bagaimana perkembangan kabar ini.”

Elon Musk membawa wastafel saat mengunjungi kantor Twitter
Elon Musk membawa wastafel saat mengunjungi kantor Twitter (Twitter Elon Musk)

Lima Kontroversi Elon Musk

Adapun Elon Musk telah mengakuisisi Twitter sejak Oktober lalu. Dengan nilai akuisisi US$ 44 miliar, langkah Musk menjadi salah satu yang terbesar sepanjang masa bagi perusahaan teknologi.

Musk menilai keuangan Twitter kerap merugi, bahkan media sosial itu baru berhasil mencatat laba tahunan dua kali dari 10 tahun terakhir sebelum akuisisi. Sejak saat itu, miliarder ini fokus mendorong profit Twitter. 

Katadata.co.id mencatat ada lima kontroversi yang muncul setelah masuknya Musk di Twitter, yaitu:

  1. Memecat karyawan Twitter hingga 80%. Termasuk di dalamnya CEO Twitter Parag Agraawal, CFO Ned Segal, dan Kepala Jebijakan Vijaya Gadde. 
  2. Centang biru yang awalnya diberi sebagai verifikasi akun tokoh atau organisasi, ditawarkan sebagai fitur berbayar. Di Indonesia, harga berlangganan centang biru ini sekitar Rp 120 ribu per bulan.
  3. Menghapus fitur autentifikasi dua faktor lewat SMS gratis. Fitur ini hanya bisa dipakai oleh pengguna Twitter Blue–pemilik centang biru berbayar.
  4. Menghapus akses API gratis yang baisa digunakan untuk mengirim cuitan secara otomatis per April 2023. Namun, sebulan kemudian, fitur ini kembali digratiskan untuk akun layanan publik. 

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...