Profil Buro Happold, Konsultan Inggris Dalam Polemik JIS

Dini Pramita
10 Juli 2023, 14:47
Petugas melakukan perawatan rumput Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Petugas melakukan perawatan rumput Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).

Sementara itu, bangunan museum di Inggris yang dikerjakan oleh Buro Happold antara lain The British Museum Queen Elizabeth II Great Court Roof, Museum of Liverpool, Riverside Museum, dan Robert Burns Birthplace Museum.

Di luar Inggris, beberapa proyek besar yang dikerjakan antara lain King Abdulaziz Center for World Culture, The Louvre Abu Dhabi, The Smithsonian American Art Museum's Robert dan atap Arlene Kogod Courtyard, The Danish National Opera House di Kopenhagen, dan The High Line Park di New York.

Persinggungan dengan JIS

Dalam situs resmi Buro Happold disebutkan perusahaan ini diminta oleh Jakarta Konsultindo (JakKon) untuk memberikan pedoam desain stadion yang canggih untuk memberikan pengalaman megah bagi penonton di dalam stadion berkapasitas 82 ribu kursi. Pembangunan ini juga disertai misi membawa manfaat bagi masyarakat di sekitar stadion.

Durasi proyek itu dari Desember 2018-Maret 2019 atau hanya 3 bulan. Buro Happold menegaskan tidak diminta mendesain stadion JIS dan tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi yang dilakukan.

Lingkup pekerjaan yang diberikan JakKon terbatas pada jasa konsultasi semata dan penerbitan panduan desain. "Mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain, penilaian aspek teknis dan komersial, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion, serta peta jalan implementasi proyek," tulis Buro Happold dalam keterangan klarifikasi.

Selain itu, perusahaan memastikan desain seluruh aspek pembangunan stadion sesuai dengan standar FIFA. Proyek itu juga harus layak secara finansial untuk menghindari subsidi publik jangkap panjang.

Tujuan pembangunan JIS tak hanya mendirikan stadion megah dengan standar internasional. "Stadion ini harus berkelanjutan dan mempererat kohesi sosial sehingga dapat menjadi tolok ukur untuk proyek pembangunan perkotaan masa depan di Jakarta," tulis Buro Happold dalam situsnya.

Aspek utama dari pekerjaan perusahaan yang membukukan pendapatan £171,9 juta pada 2016/2017 itu dibagi dalam tiga fase, yaitu melakukan penilaian potensi dan risiko lingkungan berbekal tata kelola yang ada, memberikan panduan desain stadion yang selaras dengan strategi komersialnya, dan terakhir mengusulkan rencana induk konsep dan penilaian keuangan awal.

Dalam situsnya, Buro Happold menegaskan pekerjaan untuk mendesain dan membangun konstruksi stadion dilakukan oleh pihak lain tanpa melibatkan Buro Happold. Namun, berdasarkan tinjauan, perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold.

Tantangan JIS

Dalam situs resmi, perusahaan menjabarkan berbagai tantangan antara lain penurunan muka tanah yang sangat kuat di Jakarta Utara yang membuat lokasi itu rentan banjir. Selain itu, stadion baru akan berlokasi di antara dua lingkungan perumahan dengan perbedaan pendapatan yang tinggi, sehingga pedoman desain harus dibuat dengan meningkatkan hubungan fisik dan sosial di antara keduanya.

Tantangan lainnya adalah kebutuhan stadion yang dituntut untuk mampu beradaptasi dengan berbagai acara olahraga, musik, konferensi dan berbagai acara besar lainnya. Sebab itu, menurut Buro Happold, pendekatan yang ditempuh harus memberikan fleksibilitas, aksesibilitas yang baik tanpa mengorbankan kenyaman dan keselamatan penonton.

Untuk mewujudkan hal itu, Buro Happold memberikan panduan untuk mengintegrasikan perencanaan transportasi ke dalam perencanaan infrastruktur yang mengakomodir mobilitas dan aksesibilitas seluruh pengunjung stadion.

Buro Happold memberikan serangkaian visualisasi untuk menggambarkan solusi yang disediakan. Satu model visualisasi digunakan untuk mengilustrasikan berbagai desain diagram untuk stadion, visualisasi lain untuk menunjukkan pengalaman virtual berada di dalam stadion. "Visualisasi itu membantu tim memahami memahami apa saja potensi masalah yang ada sambil memperlihatkan apa saja aspek yang harus dipenuhi agar stadion dapat selaras dengan standar internasional."

Adapun beberapa saran yang diberikan antara lain dalam aspek tata kelola air untuk menghindari banjir yang diintegrasikan dengan aspek infrastruktur, aspek mobilitas dengan meningkatkan penyediaan transportasi publik, memperluas ruang untuk memperlancar arus penonton dan menjamin keselamatan pengunjung.

Dalam situsnya, Buro Happold menjelaskan telah merekomendasikan revisi desain yang mencakup titik aksesibilitas stadion bagi mobil dan pejalan kaki, dan strategi sirkulasi vertikal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...