Deretan Alasan Pemerintah Nilai JIS Belum Layak untuk Piala Dunia U-17

Tia Dwitiani Komalasari
7 Juli 2023, 13:57
Petugas melakukan perawatan rumput Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Petugas melakukan perawatan rumput Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).

Pemerintah akan mengajukan sejumlah stadion yang akan menjadi arena pertandingan Piala Dunia U-17. Salah satu stadion yang diajukan tersebut adalah Jakarta International Stadium atau JIS.

Namun demikian, terdapat sejumlah catatan yang menjadikan JIS dinilai belum sesuai dengan standar FIFA. Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, setelah mengunjungi stadion JIS bersama Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia atau PSSI Erick Thohir, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Oleh sebab itu, Basuki mengatakan, Kementerian PUPR akan melakukan renovasi JIS sehingga diharapkan bisa memenuhi standar FIFA. Berikut sejumlah poin yang menjadikan JIS dinilai belum layak untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-17:

1. Akses Masuk

Basuki mengatakan, salah satu masalah yang menjadi sorotannya adalah kurangnya akses masuk. Ia mengatakan akses masuk JIS hanya satu dan dianggap berbahaya.

"Menurut saya ini berbahaya, apalagi lingkungannya padat penduduk," kata Basuki saat meninjau JIS di Jakarta, Selasa (4/7) dikutip dari Antara.

Akses masuk tersebut rencananya akan dibagi menjadi empat pintu. Dengan demikian, penonton masih bisa keluar jika terjadi sesuatu atau penghalang pada akses masuk stadion.

2. Rumput

Basuki mengatakan, rumput JIS belum sesuai dengan ketentuan FIFA. Ia merujuk penjelasan ahli agronomi yang juga Chairman Karya Rama Prima atau KaerPe, Qamal Mustaqim.

"Menurut beliau harus diganti kalau mau tiga bulan lagi dipakai," kata Basuki.

Di kesempatan yang sama, Erick mengatakan, rumput dinilai belum layak karena menggunakan media tanam sintesis. Dampaknya, akar rumput alami tak bisa masuk ke dalam tanah.

"Solusinya memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK pada Asian Games," kata Erick.

Kementerian PUPR pun menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk mengganti rumput JIS tersebut.

3. Lokasi Parkir

Kementerian PUPR juga akan memugar lokasi parkir di Zona Barat karena terlalu sempit bagi bus yang mengangkut pemain. Pintu akan dibongkar agar akses bisa diperlebar.

"Sekarang bus tidak bisa masuk karena ada pintu tiket di situ," kata Basuki.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...