Profil Fintech iGrow, Digugat Investor karena Gagal Bayar
Dalam situsnya, iGrow menyebutkan rata-rata margin sebesar 12-18% dengan total pendanaan yang tersalurkan sebesar Rp 681,8 miliar. Adapun jumlah penerima pendanaan sebanyak 1.059 dengan total outstanding pendanaan sebesar Rp 310,9 miliar dan Rp 7,1 miliar pendanaan tahun berjalan.
Namun dicantumkan pula tingkat keberhasilan 90 atau TKB90 yang menjadi ukuran tingkat keberhasilan P2P lending dalam menfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari terhitung sejak jatuh tempo, hanya berada di angka 53,44%.
Diakuisisi LinkAja pada 2021
Pada 29 April 2021, iGrow merilis informasi mengenai pengakuisisian oleh LinkAja, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang uang elektronik. Akuisisi ini disebutkan untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi rakyat.
Dengan akuisisi tersebut, iGrow menyebutkan LinkAja akan menjadi pemegang saham pengendali iGrow untuk memperkuat bisnis iGrow ke depannya. Saat itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT iGrow Resources Indonesia Jim Oklahoma menyebutkan akuisisi tersebut diharapkan dapat memperkuat iGrow sebagai pelopor dan juga platform peer to peer lending terbesar di bidang agrikultur.
Di awal merintis, perusahaan ini mendapatkan pendanaan dari dua pemodal ventura, yaitu East Ventures dan 500 Startups.
Di tangan LinkAja, iGrow akan diubah menjadi Modalin yang akan memberikan pinjaman produksi closed-loop dalam ekosistem LinkAja. Cakupan bisnisnya ada dalam tiga jenis pembiayaan berisiko rendah yaitu invoice financing, retail financing, serta agri ecosystem financing yang bersifat closed loop.