OECD, Sejarah Pendirian, Tujuan, dan Manfaat Menjadi Anggotanya

Image title
Oleh Agung Jatmiko - Risma Kholiq
23 Februari 2024, 16:19
OECD
OECD
Ilustrasi, pertemuan anggota OECD.
Button AI Summarize

Peluang Indonesia untuk bergabung dalam keanggotaan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), kian lebar, setelah dewan organisasi ini memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia.

Mengutip keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, keputusan tersebut didasarkan pada penilaian oleh anggota OECD berdasarkan Framework for the Consideration of Prospective Members. Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara mitra utama OECD sejak 2007.

"Ini merupakan momentum bersejarah karena Indonesia adalah negara ASEAN pertama yg diterima untuk aksesi OECD, dan merupakan negara Asia ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/2).

Nah, apa sebenarnya OECD itu, dan seperti apa sejarah organisasi ini terbentuk, serta apa saja manfaat yang didapatkan oleh suatu negara yang masuk dalam keanggotaan organisasi ini? Simak ulasan singkat berikut ini.

Ilustrasi, Kantor Pusat OECD.
Kantor Pusat OECD. (X/@OECD)

Sejarah Pendirian OECD

Sejarah terbentuknya OECD dimulai setelah Perang Dunia II, dimana pada 1948 Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa atau Organisation for European Economic Co-operation (OEEC) didirikan untuk melaksanakan Marshall Plan yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk rekonstruksi Eropa setelah kehancuran akibat perang.

Saat itu, fokus utama OEEC adalah mengoordinasikan distribusi bantuan dan memfasilitasi pemulihan ekonomi di Eropa yang dilanda perang. Ketika perekonomian Eropa mulai pulih dan stabil, peran OEEC berkembang melampaui rekonstruksi untuk mencakup kerja sama ekonomi dan koordinasi kebijakan yang lebih luas.

Selain itu, AS dan Kanada menjadi lebih terlibat dalam kegiatan organisasi tersebut, meskipun bukan bagian dari penerima bantuan Marshall Plan. Pada akhir dekade 1950-an, menjadi jelas bahwa OEEC perlu beradaptasi dengan perubahan lanskap ekonomi global, termasuk munculnya kekuatan ekonomi baru dan meningkatnya saling ketergantungan perekonomian nasional.

Oleh karena itu, pada 1960 diskusi dimulai di antara negara-negara anggota untuk mengubah OEEC menjadi organisasi yang lebih inklusif, yang akan mencakup kelompok negara maju yang lebih luas di luar Eropa.

Diskusi ini mencapai puncaknya dengan kesepakatan pembentukan OECD pada 14 Desember 1960. Namun, organisasi ini secara resmi baru berdiri pada 30 September 1961, ketika konvensinya mulai berlaku. Organisasi baru ini, memperluas cakupan kegiatan, dengan menjangkau negara-negara dari Amerika Utara dan kawasan Asia-Pasifik, yang mencerminkan dinamika perubahan ekonomi global.

Sejak didirikan, OECD telah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan sosial negara-negara anggotanya. Ini dilakukan melalui analisis kebijakan, penelitian, dan kerja sama antar negara anggota dan non-anggota.

Berbagai kebijakan yang dijalankan OECD telah mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial, seperti pembangunan ekonomi, liberalisasi perdagangan, perlindungan lingkungan, pendidikan, dan inovasi, yang berkontribusi terhadap stabilitas dan kemajuan internasional.

Tujuan Pembentukan OECD

Tujuan utama didirikannya OECD, adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di antara negara-negara anggotanya melalui kerja sama internasional dan koordinasi kebijakan. Beberapa tujuan keberadaan organisasi ini, antara lain:

1. Kerja Sama Ekonomi

OECD bertujuan untuk mendorong kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggotanya untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Kerja sama ini mencakup pertukaran praktik terbaik, pertukaran informasi, dan koordinasi kebijakan untuk mengatasi tantangan dan peluang bersama.

2. Analisis dan Penelitian Kebijakan

Organisasi ini melakukan penelitian dan analisis mengenai berbagai isu ekonomi dan sosial, memberikan negara-negara anggota wawasan berharga dan rekomendasi berbasis bukti untuk mendukung upaya pembuatan kebijakan mereka.

Pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota OECD
Pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota OECD (OECD)

3. Pengembangan Standar dan Pedoman

OECD mengembangkan standar, pedoman, dan rekomendasi internasional di berbagai bidang seperti perpajakan, tata kelola perusahaan, perlindungan lingkungan, pendidikan, dan inovasi.

Standar-standar ini membantu negara-negara anggota menyelaraskan kebijakan dan praktik mereka dengan praktik terbaik internasional, mendorong transparansi, efisiensi, dan keadilan dalam perekonomian global.

4. Pemantauan dan Tinjauan

OECD memantau dan menilai kinerja ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya, melalui tinjauan berkala dan evaluasi. Proses ini mendorong negara-negara untuk membandingkan kebijakan mereka dengan kebijakan negara-negara lain, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan menerapkan reformasi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan ketahanan negara tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...