Perusahaan Multifinance Setop Restrukturisasi Pembiayaan Bulan Ini

Image title
8 Juli 2020, 12:03
kredit, multifinance, psbb
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi, uang. Beberapa perusahaan multifinace menghentikan program restrukturisasi kredit pada bulan ini.

Beberapa perusahaan pembiayaan atau multifinance berencana menghentikan program restrukturisasi kredit pada bulan ini. Pasalnya, permintaan restrukturisasi kredit oleh nasabah terdampak Covid-19 terus turun.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan pengajuan restrukturisasi kredit mulai melandai sejak pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh karena itu, pihaknya akan menyetop program tersebut pada bulan ini. 

Advertisement

“Bahkan ada beberapa customer yang membatalkan restrukturisasi karena bisnisnya sudah membaik,” kata Harjanto kepada Katadata.co.id, Rabu (8/7). Adapun, jumlah pembiayaan yang telah direstrukturisasi perusahaan hingga 5 Juli 2020 mencapai Rp 12,9 triliun. 

Dengan kondisi tersebut, lanjut Harjanto, pihaknya bakal meminta nasabah mengajukan restrukturisasi seperti keadaan normal sebelum Covid-19. Itu berarti, pengajuan keringanan kredit tak lagi mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomer 11 Tahun 2020.

(Baca: PSBB Dilonggarkan, OJK Catat Permintaan Restrukturisasi Kredit Menurun)

Di sisi lain, Harjanto menilai pelonggaran PSBB telah membawa dampak signifikan bagi ekonomi. Hal itu tercermin dari meningkatnya permintaan pembiayaan baru yang diajukan nasabah.

MTF mencatat pembiayaan baru pada Juni 2020 meningkat 14,5% menjadi Rp 527 miliar. Padahal sepanjang Mei 2020, MTF hanya mampu mencatat penyaluran kredit baru sebesar Rp 460 miliar.

Perusahaan pun menargetkan penyaluran pembiayaan baru meningkat setiap bulan. MTF menargetkan menyalurkan pembiayaan baru pada Juli 2020 mencapai Rp 650 miliar.

Kemudian, jumlahnya ditingkatkan hingga Rp 800 miliar pada Agustus 2020. Selanjutnya, perusahan bakal menggenjot penyaluran kredit hingga Rp 900 miliar pada September tahun ini.

“Bahkan pipe line outstanding yang akan kami eksekusi pada Juli 2020 meningkat 35% dibandingkan Juni 2020. Kami optimis bisa capai target pembiayaan baru pada Oktober 2020 di angka Rp 1 triliun,” ujarnya.

Perusahaan pun telah menyusun strategi likuiditas untuk ekspansi dengan cara mendorong pembiayaan melalui joint financing dengan induk perusahaan, yakni PT Bank Mandiri Tbk (Persero). Kemudian, MTF akan menerbitkan obligasi untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan.

Direktur Keuangan MTF Armendra menjelaskan perseroan akan menerbitkan obligasi dengan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) V dengan target Rp 1 triliun. Pelaksanaannya akan dimulai pada satu hingga dua bulan ke depan.

Armendra mengatakan posisi cash ratio MTF per Mei 2020 berada di level 103,1%. Itu berarti, perusahaan memiliki ketersediaan dana yang lebih dari cukup untuk membayar kewajiban jangka pendek. Meski demikian, level cash ratio ini turun jika dibandingkan posisi per April 2020 yang berada di level 109%.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement