Bursa Global Anjlok, IHSG Sesi Satu Ikut Turun 1% Jadi 4.914
Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup turun hingga 1,01 % menyentuh level 4.914,75 pada perdagangan sesi pertama Kamis (25/6). Pergerakan IHSG sejalan dengan anjloknya bursa di Amerika Serikat, Eropa, dan kawasan Asia.
Dow Jones dan Nasdaq, misalnya, semalam turun masing-masing 2,72 dan 2,19 %. Sedangkan FTSE 100 di Inggris dan Xetra Dax di Jerman masing-masing anjlok 3,11 dan 3,43 %.
Melemahnya indeks saham di pasar modal negara tersebut menyebabkan bursa di kawasan Asia bergerak di zona merah, seperti Nikkei 225 di Jepang dan Strait Times di Singapura yang turun masing-masing 1,09 dan 1,25 %. Bursa Kospi di Korea Selatan jatuh hingga 1,84 %, Bursa Thailand 1,39 %, dan FTSE Bursa Malaysia 0,67 %.
Riset Kresna Securities menyatakan penurunan bursa-bursa di Amerika Serikat disebabkan oleh meningkatnya kasus virus corona yang berpotensi menghambat pemulihan ekonomi. Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi negatif 4,9 % pada tahun ini.
(Baca: Suntikan Likuiditas Perbankan Masih Dorong IHSG, Ini Saham Pilihannya)
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan kedua alasan tersebut membuat Bursa Amerika Serikat anjlok dan berefek ke dalam negeri. "Menjadi faktor pendorong profit taking di bursa Indonesia dalam perdagangan hari ini, di tengah tingginya jumlah korban yang terjangkit dan tewas akibat Covid-19," kata Erwin.
Pemerintah menyatakan jumlah kasus virus corona pada Rabu (24/6) meningkat 1.113 orang. Dengan tambahan itu, total angka positif Covid-19 di RI mencapai 49.009 orang.