Investor Cermati Dampak Corona ke Ekonomi, IHSG Diramal Kembali Turun

Image title
16 April 2020, 06:49
Investor Cermati Dampak Corona ke Ekonomi, IHSG Diramal Kembali Turun .
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
ilustrasi papan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah hari ini tertekan oleh sentimen corona dan dampak perekonomian global.

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PTWijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

Sementara, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG hari ini bergerak stagnan. "(Secara teknikal) berpotensi menimbulkan sideways pada pergerakan IHSG," katanya dalam risetnya.

Menurutya, area support pertama maupun kedua indeks akan memiliki rentang 4.569 hingga 4.443.. Sementara untuk area resistance pertama maupun kedua, indeks akan  bergerak di kisaran 4.747 hingga 4.975.

(Baca: BI Ramal Peningkatan Risiko Resesi Global pada Kuartal II dan III 2020)

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang menurutnya dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain, PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). 

Pandemi corona telah berdampak terhadap perekonomian dalam negeri maupun ekonomi global. Seiring dengan upaya penghentian penyebaran virus Covid-19, banyak aktivitas perekonomian yang dihentikan serta menganggu rantai pasok.

Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan peningkatan risiko resesi ekonomi dunia terjadi pada kuartal II dan III tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang semakin meluas ke hampir ke seluruh negara.

"Risiko resesi ekonomi dunia terutama terjadi pada kuartal II dan III 2020, sesuai dengan pola pandemi Covid-19," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (14/4).

Menurutnya, risiko resesi ekonomi global pada tahun ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan komoditas serta terganggunya proses produksi. Kondisi ini sejalan dengan kebijakan pembatasan mobilitas warga oleh sejumlah negara untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang diperkirakan akan menurun. Namun secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi dunia akan kembali membaik mulai kuartal IV 2020.

Pada 2021, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan meningkat tinggi yang didorong oleh dampak positif kebijakan banyak negara, selain karena faktor base effect.

Sementara itu, kepanikan pasar keuangan dunia yang sempat meningkat tinggi pada Maret 2020, diramal mulai berkurang pada April 2020. Ini didukung sentimen positif atas berbagai respons kebijakan yang ditempuh oleh banyak negara

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...