Terhantam Sentimen Virus Corona, IHSG dan Bursa Asia Berguguran

Image title
28 Januari 2020, 17:47
ihsg hari ini, ihsg turun, virus corona, dampak virus corona
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Layar pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. IHSG dan bursa Asia hari ini kompak terkoreksi dengan saham-saham tranportasi, pariwisata, dan retail turun paling dalam karena sentimen virus corona.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (28/1) ditutup kembali terkoreksi 0,36% ke level 6.111,18. Dengan demikian, secara year to date (ytd) IHSG sudah turun hingga 2,99% dari level 6.299,54 pada penutupan 2019.

Kendati demikian kinerja IHSG masih lebih baik dibandingkan bursa Asia lainnya yang turun cukup dalam seiring investor yang mengamankan investasinya dari dampak penyebaran virus corona yang berpotensi menekan industri pariwisata regional dan global.

Hari ini indeks Kospi memimpin koreksi bursa Asia dengan turun hingga 3,09%. Kemudian indeks Strait Times turun 1,81%, serta indeks Nikkei 225 turun 0,55%. Dilaporkan Reuters, saham-saham di sektor transportasi, retail, dan pariwisata terpukul paling keras.

Adapun indeks Shanghai Composite dan Hang Seng masih tutup libur tahun baru Imlek. Namun pada perdagangan terakhirnya indeks Shanghai anjlok 2,75% sedangkan Hang Seng naik 0,15%.

(Baca: Virus Corona Bikin Investor Waswas, IHSG Anjlok 1,78%)

Turunnya indeks domestik pun masih dipengaruhi sentimen virus corona yang dilaporkan menginfeksi semakin banyak masyarakat dan menelan korban hingga 108 orang.

"Penurunan indeks masih terjadi karena sentimen wabah virus corona tapi sudah sedikit mereda karena ada laporan beberapa suspect sembuh sehingga indeksnya tidak melemah terlalu tajam seperti kemarin," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, seperti dilansir Antara.

Adapun sektor yang menjadi penyebab turunnya IHSG hari ini yaitu sektor industri dasar yang turun 1,67%. Saham dengan kapitalisasi besar yang turun yaitu Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebesar 2,85% menjadi Rp 6.825 per saham. Termasuk Barito Pacific Tbk (BRPT) yang anjlok 5,7% menjadi Rp 1.240 per saham.

Meski begitu, ada sektor saham yang ditutup menguat seperti sektor aneka industri yang naik 0,83% yang dipimpin saham Astra International Tbk (ASII) yang naik 1,49% jadi Rp 6.825 per saham. Lalu ada Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yang naik 1,05% menjadi Rp 4.800 per saham.

(Baca: Jepang Ingatkan Risiko Ekonomi Negaranya Akibat Virus Corona )

Total nilai transaksi di pasar modal dalam negeri hari ini mencapai Rp 6,71 triliun yang berasal dari transaksi sebanyak 6,28 miliar saham. Tercatat ada 175 saham yang harganya naik, 233 saham turun, dan 124 saham lainnya ditutup stagnan.

Sementara itu dana asing mengalir deras keluar dari pasar saham dengan total penjualan bersih investor asing mencapai Rp 881,03 miliar di pasar reguler. Meskipun di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan beli bersih (net buy) saham Rp 411,74 miliar.

Saham yang menjadi sasaran jual investor asing di pasar reguler yaitu saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 260,6 miliar. Harga saham bank swasta terbesar di Indonesia ini turun 0,73% menjadi di Rp 33.950 per saham. Kemudian saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp 174,8 miliar. Saham ini turun 0,65% menjadi Rp 4.620 per saham.

(Baca: Virus Corona Berpotensi Ganggu Ekonomi Global, Rupiah Melemah)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...