Jepang Ingatkan Risiko Ekonomi Negaranya Akibat Virus Corona

Image title
Oleh Ekarina
28 Januari 2020, 12:50
Jepang Mulai Ingatkan Risiko Ekonomi sebagai Dampak Virus Corona .
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawli
Warga menggunakan masker pelindung di depan pintu masuk Forbidden City. Jepang mulai khawatirkan dampak virus corona terhadap sektor wisata negaranya dan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura memperingatkan dampak virus corona Tiongkok terhadap kondisi perekonomian negaranya. Wabah tersebut telah mengguncang pasar global seiring kekhawatiran investor akan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. 

Saham Asia memperpanjang aksi jual global di tengah kabar wabah yang berasal dari kota Wuhan, Tiongkok itu telah menewaskan 106 orang.

"Ada kekhawatiran tentang dampak terhadap ekonomi global dari penyebaran infeksi virus, gangguan transportasi, pembatalan tur kelompok turis Tiongkok dan perpanjangan di liburan Imlek," kata Nishimura dalam konferensi pers setelah pertemuan kabinet reguler.

(Baca: Korban Virus Corona Bertambah jadi 106 Orang & 4 Ribu Orang Terinfeksi)

"Jika situasi ini membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, hal ini dikhawatirkan dapat menganggu ekspor, hasil produksi, dan keuntungan perusahaan Jepang yang diperoleh dari konsumsi Tiongkok," katanya.

Tiongkok merupakan tujuan ekspor terbesar kedua Jepang dan salah satu pasar terbesar bagi para pengecer Negeri Sakura. Tiongkok juga diketahui berkontribusi 30% terhadap seluruh wisatawan yang mengunjungi Jepang dan menyumbang hampir 40% dari total pengeluaran wisatawan asing tahun lalu, menurut sebuah survei industri.

Penyebarana virus corona yang kian masif diprediksi dapat menghantam department store, pengecer dan hotel di Jepang yang mengandalkan peningkatan penjualan dari arus masuk wisatawan Tiongkok yang berkunjung selama musim libur Tahun Baru Imlek.

Produsen otomotif asal Jepang, Honda Motor memiliki tiga pabrik di Wuhan, ibukota provinsi Hubei sekaligus pusat penyebaran virus, berencana untuk mengevakuasi beberapa staf.  Sementara itu,  pusat belanja Aeon juga mengaku akan menutup gerainya di kota itu hingga Kamis (30/1).

Ekonom di SMBC Nikko Securities memperkirakan bahwa jika larangan tur wisatawan Tiongkok diberlakukan hingga enam bulan mendatang, diperkirakan bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang sebesar 0,05%.

(Baca: Sri Mulyani Kaji Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian RI )

Beberapa ekonom justru memprediksi lebih buruk. Hideo Kumano, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute, mengatakan penurunan wisatawan dari Tiongkok dapat menggerus pertumbuhan PDB Jepang hingga 0,2%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...