Perjanjian Dagang AS-Tiongkok Diteken Hari ini, IHSG Diprediksi Naik
Jelang penandatanganan perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, analis memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (15/1), meneruskan laju positifnya pada perdagangan kemarin yang ditutup naik 0,46% ke level 6.325,41
"Perhatian investor akan tertuju pada pendandatanganan kesepakatan dagang. Secara teknikal IHSG terindikasi berpotensi naik dalam jangka pendek," kata analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan melalui risetnya.
Dia menjelaskan bahwa area resistance IHSG hari ini berada pada rentang 6.342 hingga 6.334. Sementara area support pada hari ini, berpotensi bergerak di rentang antara 6.308 hingga 6.290.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan kepada oleh investor di antaranya, Wijaya Karya Tbk (WIKA), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
(Baca: Jelang Kesepakatan Dagang AS dan Tiongkok, IHSG Hari Ini Naik 0,46%)
Senada, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG naik. "Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak menguat (naik) dengan menguji resistance pada rentang 6.300-6.370," katanya.
Sama seperti Dennies, Lanjar pun menilai sentimen yang akan mempengaruhi keputusan investor pada hari ini yaitu penandatangan perjanjian dagang AS-Tiongkok yang rencananya digelar hari ini di Washington, AS.
Beberapa saham pilihan yang dia rekomendasikan agar dicermati investor antara lain Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan Barito Pacific Tbk (BRPT).
Selain itu Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Bank Jabar Tbk (BJBR), Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan M Cash Integrasi (MCAS) juga layak untuk diperhatikan.
(Baca: Rupiah Berbalik Melemah Terhempas Koreksi Teknikal)
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga sepakat bahwa IHSG hari ini naik. "Adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.
Area resistance yang dimaksud Nafan memiliki rentang pada level 6.336,92 hingga 6.348,31. Sementara itu, area support pertama maupun kedua memiliki rentang pada level 6.305,05 hingga 6.274,29.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan antara lain Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Aneka Tambang Tbk (ANTM), Elnusa Tbk (ELSA), Vale Indonesia Tbk (INCO), Panin Financial Tbk (PNLF), dan Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).
Adapun poin-poin yang disepakati dalam perjanjian dagang AS-Tiongkok di antaranya Tiongkok berjanji untuk menambah pembelian komoditas energi AS sebesar US$ 50 miliar, menambah pembelian produk pertanian US$ 32 miliar, serta menambah pembelian produk manufaktur sebesar US$ 80 miliar.
(Baca: Erick Thohir Sebut Kepercayaan Investor Turun karena Kasus Jiwasraya)
Jika ditotal, kesepakatan ini akan memangkas cukup signifikan defisit perdagangan AS terhadap Tiongkok yang sebelumnya mencapai US$ 300 miliar. Meski demikian analis meragukan kemampuan Tiongkok menyerap produk-produk AS tanpa mengganggu hubungan dengan mitra dagang lainnya, menekan produsen dalam negeri, dan mengubah kuota impor secara signifikan.
Sementara itu beredar kabar bahwa AS masih akan mempertahankan tarifnya kepada Tiongkok hingga pelaksanaan pemilu pada November 2020. Pemangkasan tarif tersebut akan bergantung pada kepatuhan Tiongkok menjalankan perjanjian dagang yang akan diteken hari ini.