Bakal IPO di Awal 2020, Triniti Land Incar Rp 275 Miliar dari Publik
Perusahaan properti PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land) berencana untuk melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering/IPO). Targetnya, perusahaan dapat mengantongi dana dari hasil IPO antara Rp 218 miliar hingga Rp 273 miliar.
Triniti akan melepas 1,09 miliar saham baru ke publik atau setara dengan 25% dari seluruh modal disetor perseroan usai IPO yang ditawarkan dengan harga Rp 200 - 250 per saham, serta konversi Mandatory Convertible Bond (MCB).
President & CEO Perintis Triniti Properti, Ishak Chandra menjelaskan, sebagian dari dana hasil IPO akan diberikan kepada entitas anak, yaitu PT Triniti Menara Serpong (TMS) dan PT Puri Triniti Batam masing-masing sebesar 35%.
"Sisa dari dana IPO yang sebesar 30%, akan digunakan untuk biaya pengembangan dan modal kerja perseroan yang berupa biaya operasional," kata Ishak dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/12).
(Baca: Segera IPO, Saudi Aramco Tawarkan Satu Saham Seharga Rp 119 Ribu)
Dia menambahkan, dana tersebut akan digunakan kedua anak usaha perusahaan sebagai tambahan modal kerja untuk menggarap proyek apartemen Collins Boulevard di Serpong dan Marc's Boulevard di Batam. Proyek di Batam merupakan mix used atau gabungan antara perumahan tapak dan apartemen.
Masa penawaran awal saham akan dilakukan hingga 18 Desember 2019. Sedangkan untuk masa penawaran umum yaitu periode 2-8 Januari 2020. Lalu saham akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2020.
Triniti Land menggunakan laporan keuangan Juni 2019 dalam mengeksekusi aksi korporasi ini. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Royal Investium Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi dari gelaran tersebut. Nantinya perserian akan mendapatkan kode emiten TRIN.
Sebagai informasi, pada semester I-2019, Triniti Land mencatatkan marketing revenue sebesar Rp 300 milliar dan booked revenue Rp 132 miliar. Sementara itu, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 33,5 miliar.
(Baca: 33 Perusahaan Antre IPO, Termasuk Es Krim Diamond)
Director of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi menyampaikan bahwa price earning ratio (PER) Triniti Land pada 2020 sekitar 15 kali sampai 18 kali. "Perusahaan properti mungkin banyak yang tertekan, namun Triniti Land punya peluang bagus karena paham target pasar yang disasar," katanya.
Founder Perintis Triniti Properti, Bong Chandra optimis industri properti masih memiliki peluang karena masih ada pasar potensial yaitu anak muda generasi awal milenial dengan rentang usia 30-35 tahun. "Berbeda dengan generasi millenial pada umumnya, mereka sudah memiliki kondisi finansial yang independen," katanya.
Beberapa proyek Triniti Land pun menggusung konsep yang relevan dengan target pasarnya itu. "Pada 2020 kami akan terus berinovasi, salah satunya dengan konsep co-living pertama di Indonesia," katanya.
(Baca: Katadata Market Index: IHSG Belum akan Membaik Jelang Tutup Tahun 2019)