Sektor Barang Konsumi Melesat Nyaris 2%, IHSG Tembus 6.328,71
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini, Kamis (10/1), dengan melesat naik menembus level 6.300, tepatnya 6.328,71 atau naik 0,90%. Optimisme investor terkait konsumsi masyarakat membuat saham barang konsumsi dan manufaktur melesat naik signifikan.
Sektor barang konsumsi pada perdagangan hari ini berhasil rebound hingga 1,96% setelah dua hari berturut turut mengalami koreksi yang cukup dalam. Sama halnya dengan saham sektor manufaktur yang selama dua hari berturut terkoreksi, kini kembali naik 1,64%.
Investor merespon positif hasil laporan survei penjualan eceran oleh Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa penjualan eceran pada 2018 lebih baik dibandingkan 2017. Sehingga, saham-saham di sektor barang konsumsi dan manufaktur laris manis hari ini.
(Baca: Survei BI: Penjualan Eceran 2018 Lebih Baik Dibandingkan 2017)
Menurut hasil survei penjualan eceran BI, rata-rata tahunan pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) pada 2018 diperkirakan sebesar 3,7%, lebih tinggi dibandingkan 2,9% pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan barang eceran pada Desember 2018 pun mencapai 7,7% secara tahunan, jauh di atas capaian tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 0,7%.
Selain dua sektor tersebut, secara keseluruhan ada sembilan indeks sektoral yang berkinerja positif hari ini. Sektor industri dasar juga naik di atas 1%, tepatnya 1,79%, kemudian infrastruktur naik 0,78%, tambang naik 0,55%, keuangan naik 0,48%, properti naik 0,43%, trade naik 0,37%, serta aneka industri naik 0,24%. Hanya sektor pertanian yang terkoreksi sebesar 0,37%.
Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai 15,56 miliar saham dengan nilai Rp 10,77 triliun. Harga 217 saham mengalami kenaikan, 219 mengalami koreksi, dan 125 saham tak bergerak. Investor asing turut memberi dorongan terhadap pergerakan IHSG dengan pembelian bersihnya yang mencapai Rp 771,90 miliar di seluruh pasar.
(Baca: Dana Asing Mengalir Deras ke Saham dan SUN, Rupiah Telah Menguat 2,35%)
Beberapa saham yang berkontribusi besar terhadap kinerja IHSG dari jajaran top gainers di antaranya saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang naik hingga Rp 1.000 atau 8,64% menjadi Rp 12.575, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) naik Rp 725 (6,47%) menjadi Rp 11.925, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) naik Rp 700 (5,98%) menjadi Rp 12.400.
Kemudian saham barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melesat Rp 2.325 (5,20%) menjadi Rp 48.325 per saham. Lainnya, emiten pendatang baru, PT Pollux Investasi International Tbk. (POLI) melesat Rp 815 (49,85%) di hari perdananya menjadi Rp 2.450 per saham.
Sementara itu lima saham yang paling laris dibeli oleh investor asing empat di antaranya merupakan perusahaan pelat merah, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang dibeli hingga Rp 258,8 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) diborong Rp 233,7 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp 125,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai 58,2 miliar. Satu lagi yaitu saham PT Astra International Tbk. (ASII) senilai Rp 77,9 miliar.
(Baca: Sesi I IHSG Naik 0,41%, Saham Dua Emiten Baru Melesat Kencang)