Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok 1,82% Akibat Faktor Global

Image title
20 Juni 2018, 20:22
Indeks Perdagangan Saham Terhenti
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja membersihkan kaca layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta.

Namun, Nafan juga menilai kebijakan bank sentral AS The Fed yang menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen - 2 persen. Selian itu, The Fed juga berencana melanjutkan penerapan kenaikan suku bunga ke depannya sebanyak dua kali pada tahun ini.

“Hal ini menyebabkan posisi rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS. Kemudian, faktor terkoreksinya harga komoditas dunia turut menyebabkan posisi IHSG tertekan,” katanya kepada Katadata.co.id.

Pernyataan Reza dan Nafan mengenai terkoreksinya indeks akibat libur lebaran yang terlalu panjang, berbeda dengan prediksi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio sebelumnya. Dia sempat memprotes kebijakan Pemerintah mengenai libur lebaran.

Tito menilai libur dan cuti bersama yang panjang, bisa menjadi faktor yang menyebabkan ketidakpastian terhadap pasar bursa. Dia menganggap keputusan libur dan cuti bersama ini merupakan intervensi pemerintah, yang dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor.

"Tolong perhatikan pasar, kalau bisa bursa jangan sampai masuk Guinnes Book World of Record dengan dua minggu tutup," kata Tito April lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...