Batal Diakuisisi Charoen Pokphand, Saham Induk 7-Eleven Anjlok 12%

Pingit Aria
5 Juni 2017, 17:34
Sevel
Arief Kamaludin|KATADATA

Saham CPIN ditransaksikan sebanyak 1.601 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 45.277 saham senilai Rp 14,18 miliar.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar merespons negatif kabar pembatalan aksi koorporasi ini. Sebelumnya investor berharap ada penjualan anak usaha Modern Internasional kepada Charoen Pokphand maka akan membantu perseroan dari segi pendanaan.

(Baca juga: CIMB Kuasai 10 Persen Saham Modern Internasional)

Dana hasil penjualan Modern Sevel Indonesia, menurut Reza, dapat digunakan untuk melunasi utang, belanja modal dan biaya operasional. Oleh karena ada harapan itu, menurut Reza sempat membuat harga saham PT Modern Internasional Tbk melonjak pada Maret 2017.

Batalnya transaksi ini membuat pelaku pasar mengkhawatirkan bisnis PT Modern Internasional Tbk ke depan. "Investor jadi khawatir pendanaan dari mana misalkan untuk bayar utang, dan biaya operasional modern internasional," kata dia.

Reza menilai saat ini persaingan bisnis minimarket memang cukup ketat. Sebab, di Indonesia, 7-Eleven harus bersaing dengan Indomaret dan Alfamart yang lebih besar ekspansinya. Selain itu, 7-Eleven juga terpukul oleh larangan minimarket menjual minuman beralkohol.

Reza memperkirakan, harga saham Modern Internasional berpotensi melemah ke depan. "Kecuali bila manajemen mengumumkan strategi baru yang dapat diterima pelaku pasar," tutur Reza.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...