Perkuat Modal, MPM Tak Bagi Dividen
KATADATA ? PT Mitra Pinathika Mustika Tbk mengusulkan untuk tidak membagikan dividen hasil laba bersih tahun lalu sebesar Rp 526 miliar. Padahal, berdasarkan prospektus saat penawaran saham perdana perseroan pada 2013, menyatakan akan membagikan dividen berdasarkan laba rugi komprehensif tahun buku 2013, sebanyak banyaknya 40 persen.
Meski demikian, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (12/6), para pemegang saham menyetujui usulan manajemen untuk tidak membagi dividen. Alasannya perseroan membutuhkan dana yang besar untuk memperkuat permodalan demi menjaga pertumbuhan pendapatan di atas pertumbuhan industri otomotif.
?Persetujuan pemegang saham untuk memperkuat modal Perseroan, tentunya akan memberikan ruang bagi MPMX (Mitra Pinasthika) untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis, sehingga kami berharap dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang,? kata Direktur Utama MPMX, Koji Shima dalam siaran pers, Kamis (12/6).
Saat ini perseroan memang semakin agresif berekspansi. Hal ini bisa terlihat dari anggaran belanja modal thun ini sebesar Rp 2,3 triliun, lebih dari dua kali lipat belanja modal tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun.
Direktur Keuangan Mitra Pinasthika mengatakan belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan semua unit bisnisnya. Sekitar Rp 1,3 triliun akan digunakan untuk menambah jumlah mobil pada MPM Rent dan membangun sekolah pengemudi pada Maret lalu.
Kemudian sekitar Rp 600 miliar digunakan membangun diler baru, termasuk 7 diler mobil Nissan. Sementara Rp 275 miliar untuk membangun fasilitas blending pada pabrik oli, yaitu Federal Karyatama, dan sisanya untuk membangun gudang dan perbaikan kantor.
Ekspansi ini diharapkan bisa mendukung pertumbuhan penjualan di atas 20 persen. selama periode 2010-2013, perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan di atas 20 persen, dengan laba bersih naik 25 persen. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 20 persen, menjadi Rp 16,9 triliun. Ke depannya, perseroan juga berharap dapat meningkatkan lagi pertumbuhannya hingga 25 persen.