IHSG Naik 1,46% Didorong Saham Barito Pacific dan Grup Semen Indonesia
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (22/4) ditutup naik 1,46% ke level 4.567,56. Naiknya indeks salah satunya didorong oleh naiknya saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Saham Barito Pacific pada perdagangan hari ini ditutup meroket hingga 19,21% menyentuh harga Rp 1.210 per saham. Saham ini diperdagangkan sebanyak 237,1 juta unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 276,7 miliar.
Sementara, saham Semen Indonesia ditutup menguat hingga 16,95% menyentuh harga Rp 6.900 per saham. Saham perusahaan semen milik negara tersebut diperdagangkan sebanyak 24,5 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 162,9 miliar.
Sementara, anak usaha Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pada perdagangan hari ini juga meroket hingga 24,55% menjadi di level Rp 1.040 per saham. Saham ini diperdagangkan sebanyak 444,10 ribu unit saham dengan nilai transaksi Rp 445,23 juta.
(Baca: Dibuka Turun 1,35%, IHSG Mengakhiri Sesi I naik 0,55%)
Ketiga saham tersebut masuk ke sektor industri dasar di pasar saham. Akibatnya, sektor tersebut ditutup naik hingga 8,56%, sedangkan sektor-sektor lainnya ditutup bervariasi.
Secara total, volume saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 9,37 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,91 triliun. Meski begitu, jumlah emiten yang turun mencapai 213 saham, sementara yang naik 172 saham, sedangkan 152 saham sisanya stagnan.
Kendati demikian, kinerja positif indeks masih dibayangi dengan aliran modal asing yang keluar sebesar Rp 334,93 miliar. Dengan begitu, dana asing yang keluar dari pasar saham domestik sejak awal tahun ini nilai bersihnya mencapai Rp 16,23 triliun.
Adapun saham yang dilepas asing paling besar pada perdagangan hari ini yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual bersih (net sell) Rp 84,66 miliar. Saham ini ditutup turun 0,29% di Rp 25.725 per saham. Saham bank swasta ini pula yang dilepas asing paling besar sejak awal tahun senilai Rp 4,75 triliun yang membuat sahamnya turun 23,04%.
(Baca: Pandemi Corona Buat Dana Kelolaan Reksa Dana Maret 2020 Turun 13,5%)
