Pasar Pantau Kinerja Emiten Kuartal II, IHSG Diprediksi Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (20/7) diprediksi melemah. Pergerakannya dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. Salah satunya, pasar menunggu dan melihat (wait and see) rilis laporan kinerja emiten kuartal II.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan, IHSG hari ini bergerak melemah, dengan level support 5.050-5.060 dan resistance 5.124-5.101. Sebab, secara teknikal indeks membentuk deadcross di area overbought.
Dead cross adalah pola yang terbentuk dari lintas-silang antara moving average periode rendah dengan yang lebih tinggi, dan mengarah ke bawah. Ini mengindikasikan IHSG berpotensi terkoreksi.
(Baca: Minim Sentimen Dorong Investor Asing Ambil Untung, IHSG Turun 0,37%)
Pergerakan saham yang diprediksi terbatas itu karena investor memantau laporan kinerja emiten kuartal II. Selain itu, jumlah kasus positif virus corona secara global terus meningkat.
Hal itu membuat investor khawatir. "Kondisi ini akan menyebabkan perekonomian tidak akan bisa pulih secara cepat," kata Dennies dalam risetnya, dikutip Katadata.co.id, Senin (20/7).
Di Indonesia misalnya, kasus positif Covid-19 mencapai 86.521. Sebanyak 4.143 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan secara global, virus corona telah menginfeksi 14,3 juta orang dengan total angka kematian lebih dari 600 ribu.
(Baca: Kasus Kematian Harian Covid Cetak Rekor 127 Orang, Tertinggi di Jatim)
Kendati begitu, ia masih merekomendasikan beberapa saham pada hari ini. Saham itu di antaranya PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Surya Citra media Tbk (SCMA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan, laju IHSG pada rentang konsolidasi wajar. Berdasarkan analisisnya, pergerakan indeks di antara level 4.975.54 hingga 5.172.37 secara teknikal.
“Secara esensial, selama pergerakan IHSG tetap bertahan di atas batas dari uptrend line, maka peluang untuk menuju ke resistance terdekat masih terbuka lebar,” kata Aji. Namun, pasar juga dibayangi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
(Baca: Ditopang Sentimen Pemangkasan Suku Bunga, IHSG Diproyeksi Naik)
Dia pun merekomendasikan sejumlah saham pada perdagangan hari ini. Saham itu di antaranya BRI, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (LARS), dan PT Summarecon Agung Tbk (SRMA).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan IHSG terkonsolidasi dan menguji resistance 5.100. Indeks berpotensi bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 5.020—5.100.
Panin Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati. Saham itu di antaranya PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), dan PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA).
(Baca: Ekonomi Belum Normal, Analis Nilai IHSG Sulit Capai Level 6.000)