Saham RS Mayapada Melesat 24%, Masuk Radar 'Transaksi Luar Biasa' BEI
Emiten pengelola RS Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) masuk dalam radar peningkatan harga saham di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham SRAJ memang melonjak 24,4% atau 104 poin menjadi Rp 530 pada penutupan perdagangan Rabu (7/7) hari ini. Dalam sepekan, harga saham perusahaan melesat 113,7%, bahkan terbang hingga 223% dalam kurun waktu satu bulan. Informasi terakhir yang diberikan SRAJ pada BEI yakni pada 30 Juni 2021, berupa penyampaian laporan tahunan.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham SRAJ tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dalam pengumuman di laman BEI, Rabu (7/7).
Sebelumnya, pada 24 Juni 2021, saham perusahaan milik Taipan Dato' Sri Tahir ini juga sempat mengalami fluktuasi harga. Saat itu, BEI meminta penjelasan kepada perusahaan. Dalam penjelasannya, SRAJ menyampaikan rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Saat ini, perusahaan masih dalam proses persiapan pendaftaran Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan menggunakan laporan keuangan per 31 Maret 2021.
Pada Mei 2021, perusahaan juga sempat melakukan right issue sebanyak 12 miliar saham baru atau 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. SRAJ menetapkan nilai nominal Rp 100 per saham, dan harga pelaksanaan ditawarkan Rp 110 per saham.
Saat itu, rasio saham baru bagi pemegang saham yakni sebesar 1:1. Jadi, setiap satu saham lama akan mendapat satu saham baru, di mana setiap satu saham baru memberikan hak kepada pemegangnya untuk memberi satu saham baru.
SRAJ merupakan perusahaan yang yang dibentuk untuk menyediakan layanan medis. Perusahaan memulai operasinya pada bulan Juli 1995. PT. Mayapada Healthcare Group adalah entitas induk utama Perusahaan.