Tren Pelemahan IHSG Diramal Lanjut Hari Ini, Waspadai Kondisi Bearish
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahan hari ini. Namun demikian, tren pelemahan ini dinilai tidak akan berlangsung lama.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan IHSG akan bergerak melemah hari ini, Kamis (25/11).
Adapun, sentimen yang akan mempengaruhi IHSG hari ini adalah rilis beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang akan berdampak pada keputusan The Fed dalam menentukan kebijakan jangka pendek.
"Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren konsolidasi jangka pendek dengan kecenderungan melemah. (Hal itu) didukung stochastic yang melebar setelah membentuk dedcross di sekitar area overbought, " kata Dennies dalam risetnya, Kamis (25/11).
Titik resistance menurut Dennies secara urut berada di level 6.698 dan 6.713. Sementara itu, posisi support ada di titik 6.668 dan 6.653.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saman tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.
Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi.
Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual yang cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Dennies akan memperhatikan pergerakan tiga emiten pada hari ini,yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Alam Suter Realty Tbk. (ASRI), dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA).
Menurutnya, BRPT dan ASRI berpeluang melanjutkan tren penguatan, sedangkan WIKA masih bergerak dalam tren konsolidasi jangka pendek.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG masih memiliki peluang perbaikan pada hari ini setelah kemarin, Rabu (24/11), bergerak terbatas. IHSG memliki potensi untuk menguji level resistance di titik 6.754.
Level reistance IHSG menurut Ivan hari ini secara urut ada di titik, 6.754, 6.825, dan 6.906. Di samping itu, posisi support ada di level 6.650, 6.621, dan 6.584.
Namun demikian, indikasi bearish divergence muncul pada beberapa indikator pergerakan IHSG hari ini. Menurutnya, indikasi itu harus menjadi perhatian lantaran dapat menjadi tanda tren pelemahan ke depan.
Bearish merujuk pada banyaknya aksi jual sehingga membuat kondisi pasar melemah.
Ivan merekomendasikan investor untuk melakukan hold pada dua emiten, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI).
Keduanya memiliki tanda-tanda kondisi bearish, namun masih memiliki potensi melanjutkan tren penguatan hari ini.
Selain itu, investor dianjurkan melakukan hold atau accumulative buy pada PT Barito Pacific Tbk. (BRP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF). Ivan menilai kedua emiten itu memiliki tanda-tanda kondisi bullish.
Terakhir, investor disarankan untuk melakukan hold atau trading buy pada PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF). Aksi itu dipilih karena KLBF masih mengalami konsolidasi dan akan segera membentuk wave [v] dari A.