IHSG Ditutup Melemah, Indeks LQ45 Tetap Hijau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13% atau 8 poin ke level 6.653 pada hari ini,Kamis (6/1). Saham yang diperdagangkan pada hari ini mencapai 20,31 miliar saham senilai Rp 11,01 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,34 juta kali.
Berdasarkan data RT Infokom, indeks dibuka menghijau di level 6.674, tetapi langsung menukik selama sesi pertama perdagangan dan sempat menyentuh titik 6.593. Pada sesi kedua, IHSG mulai bergerak naik namun gagal ditutup di zona hijau.
Sebanyak 182 emiten berhasil membukukan pertumbuhan harga saham, sedangkan 364 emiten berakhir di zona merah. Adapun, 134 emiten bergerak menyamping atau stagnan.
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 641,41 miliar yang didorong pembelian bersih di pasar regular sebanyak Rp 645,22 miliar. Adapun, investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 3,8 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Investor asing terlihat masih meminati emiten perbankan, dalam hal ini adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pembelian asing bersih pada saham ARTO mencapai Rp 249,3 miliar, sedangkan pada BBCA senilai Rp 188,4 miliar.
Di samping itu, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memimpin penjualan asing bersih hingga Rp 43,3 miliar. Capaian itu diikuti saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 34,3 miliar.
Berdasarkan data Stockbit, pertumbuhan harga saham terbesar dialami oleh PT Sidomulya Selaras Tbk (SDMU) atau sebesar 34,85% ke level Rp 89 per saham. Sementara itu, penyusutan harga saham terbesar terjadi pada PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) sebesar 9,63% ke titik Rp 338 per saham.
Walaupun IHSG ditutup melemah, indeks LQ45 berakhir di zona hijau atau naik 0,13%. Senada, indeks IDX30 pun tumbuh 0,22% hari ini.
Secara sektoral, hanya empat indeks yang mencatatkan pertumbuhan, yakni kesehatan (0,48%), transportasi (0,24%), industri (0,16%), dan finansial (0,13%). Sementara itu, penyusutan terbesar dialami oleh indeks cyclical yang turun 1,29%.
Selain itu, indeks teknologi turun 1,08%, properti turun 0,92%, industri dasar turun 0,81%, infrastruktur turun 0,65%, energi turun 0,18%, dan non cyclical turun 0,1%.