IHSG Berpeluang Tembus Rekor, Analis Rekomendasikan Saham Bank
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (10/1). Indeks berpeluang kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di posisi 6.754,46 pada 22 November 2021.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melihat sudah terdapat aliran dana asing yang masuk ke pasar modal domestik. Oleh karena itu, indeks berpeluang besar naik dalam jangka pendek.
"IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. Hari ini, IHSG berpotensi naik," kata William dalam risetnya, Senin (10/1).
William memproyeksikan indeks hari ini bergerak dalam rentang 6.518 - 6.713. Beberapa emiten yang diperhatikan menurut William pada hari ini, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai indeks dapat bergerak menguat pada hari ini. IHSG akan melanjutkan pembentukan wave [c] jika masih menguat dan menembus level 6.754.
"(Namun demikian,) IHSG masih berpeluang mengalami koreksi susulan apabila gagal menembus level 6.754 dan cenderung menjadi satu potensi terbentuknya pola double top," kata Ivan dalam riset.
Ivan mengatakan, level resistance IHSG hari ini secara urut adalah 6.754, 6.793, dan 6.875. Sementara itu, titik support ada di posisi 6.641, 6.581, dan 6.529.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Rakyat Indonesia Tk (BBRI) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Menurutnya, saham BBRI berpeluang tumbuh lebih agresif hari ini, sedangkan saham INCO berpeluang melanjutkan fase koreksi.
Ia juga menganjurkan hold atau speculative buy pada PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Pertimbangannya, saham BRPT akan menguji level support Rp 800 per saham hari ini.
Selain itu, Ivan menyarankan hold atau take profit pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan hold atau trading buy pada emiten PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Ivan menilai saham INKP dapat melanjutkan tren kenaikan jangka pendek ke level Rp 8.800 per saham, sedangkan TKIM akan menguji level resistance Rp 8.000 per saham.
IHSG pada perdagangan Jumat (7/10) ditutup naik 0,72% ke level 6.701. Demikian pula dengan sebagian besar bursa saham Asia. Indeks Kospi di Korsel melaju 1,18%, Hang Seng di Hong Kong 1,82%, FTSE Malaysia 0,6%. Strait Times Index di Singapura 0,66%. Sedangkan Nikkei di Jepang dan Shanghai Indeks turun 0,33% dan 0,18%.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street pada perdagangan hari terakhir pekan lalu rontok. Nasdaq turun 1,1%, S&P 500 0,41%, dan Dow Jones 0,013%.