BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, Satu di Antaranya Anak Usaha BUMN
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi 38 perusahaan dalam daftar tunggu (pipeline) penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) hingga 10 Mei 2022.
Direktur penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, satu di antara 38 perusahaan ada dalam pipeline IPO merupakan anak perusahaan milik negara.
Berdasarkan sektor usaha, ke-38 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO terdiri dari, dua perusahaan berasal dari sektor bahan baku, dua perusahaan dari sektor industri, empat perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan tujuh perusahaan dari sektor barang konsumer primer atau consumer non-cyclicals.
Kemudian, terdapat tujuh perusahaan dari sektor barang konsumer non-primer atau consumer cyclicals, dua perusahaan dari sektor teknologi, dua perusahaan dari sektor kesehatan, tiga perusahaan dari sektor energi, empat perusahaan dari sektor properti dan lima perusahaan dari sektor infrastruktur.
"Untuk nama calon perusahaan tercatat, BEI belum dapat menyampaikan sampai dengan calon perusahaan tersebut mendapatkan ijin publikasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata dia.
Nyoman mengatakan, pihaknya menyambut baik perusahaan-perusahaan yang akan melakukan IPO, termasuk perusahaan BUMN dan afiliasinya.
OJK bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia yakni BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) turut mendukung para pengusaha di Indonesia untuk dapat memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sarana memperoleh pendanaan.
"Dengan masuknya perusahaan-perusahaan tersebut ke pasar modal, diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaan dan profesionalisme, meningkatkan kinerja perusahaan, meraih insentif pajak, dan juga mempercepat implementasi good corporate governance," kata Nyoman dalam keterangannya, dikutip Rabu (11/5).
Berdasarkan data yang ada, pada 2021 PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah tercatat sahamnya di BEI. Sedangkan, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) juga telah mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini.
BEI berharap, tahun ini perusahaan BUMN yang mencatatkan sahamnya di bursa akan semakin meningkat. Nyoman menyebut, beberapa perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN juga telah menemui BEI untuk berdiskusi dan mempersiapkan rencana IPO dalam waktu dekat.
"Tentunya, kondisi ini menjadi hal yang menggembirakan apabila perusahaan-perusahaan BUMN tersebut segera go public. Serta, tren ini diharapkan dapat menciptakan pasar modal Indonesia agar semakin semarak," kata dia.