IHSG Diramal Turun Hari Ini, Analis Rekomendasikan Saham Infrastruktur
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/6). Indeks diperkirakan bergerak di rentang 6.888 - 7.074. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,57% di level 6.976,377 pada akhir perdagangan 20 Juni 2022.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa, penetapan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan mengalami perubahan, akan dapat memberikan dampak terhadap terhadap pola gerak IHSG dalam pekan ini.
"Adapun, faktor dari luar lebih ke arah sentimen harga komoditas, yang cenderung memiliki potensi tertekan dibanding peluang naik," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (21/6).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG akan menguat secara terbatas menuju level 7.032 sebagai perkiraan target wave (ii) dari [iii] setelah candle hammer muncul pada Senin (20/6).
"Setelah menyelesaikan struktur wave (ii), maka IHSG mestinya akan melanjutkan wave [iii] dengan pelemahan ke level 6.795 sebagai target koreksi berikutnya," kata Ivan.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.000, 7.032 dan 7.079, sedangkan titik support ada di posisi 6.795, 6.670 dan 6.600.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk speculative buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di rentang harga 4.270-4.300.
Kemudian, ia merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di rentang harga 7.850-7.950. Ia menyebut, BMRI masih dalam fase konsolidasi selama harga masih berada di atas 7.725. Serta, BMRI berpeluang rebound jika tidak menembus level support terdekat di 7.900.
Selanjutnya, Ivan menyarankan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di rentang harga 2.020-2.040. ANTM menghadapi support kuat yang terbentuk oleh klaster Fibonacci di level 2.020. Hal itu akan menjadi peluang rebound apabila ANTM masih ditutup di atas level ini pada chart harian.
Sementara pada PT Barito Pacific Tbk (BRPT), ia menyarankan untuk buy on weakness di rentang harga 650-680.
Terakhir, ia merekomendasikan investor untuk hold dengan target harga terdekat di level 7.100 pada saham PT Astra International Tbk (ASII).
Pada perdagangan kemarin (20/6), berdasarkan RTI Infokom, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1,34 juta kali transaksi pada hari ini. Total saham yang dijual sebanyak 27,93 miliar lembar. Nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp14,84 triliun.