Raih Restu DPR, BTN Pastikan Rilis Saham Baru Kuartal IV
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memastikan akan menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada kuartal IV 2022. Hal ini seiring disetujuinya rencana perusahaan oleh Komisi VI DPR RI dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham pengendali.
"Hal yang pasti tahun ini pada kuartal IV, sekitar November atau Desember. Lebih cepat lebih baik," kata Wakil Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, usai konferensi pers, Kamis (7/7).
Sebelumnya, pada Senin (4/7) lalu, Komisi VI DPR RI menyetujui sejumlah aksi korporasi bank pelat merah yang diusulkan Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini termasuk menyetujui aksi penambahan modal BTN melalui skema rights issue untuk menyerap penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp 2,98 triliun yang dianggarkan pada 2022.
Berdasarkan kinerja sepanjang kuartal I 2022, BTN mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 774,42 miliar. Perolehan laba bersih tersebut tercatat naik 23,89% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 625,08 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut turut meningkatkan nilai laba bersih per saham perseroan menjadi Rp 73 per saham, dari sebelumnya Rp 59 per saham.
Sementara itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 6,05 triliun, atau turun dari sebelumnya yang sebesar Rp 6,35 triliun. Beban bunga juga tercatat turun 30,88% menjadi Rp 2,47 triliun dari periode 31 Maret 2021 senilai Rp 3,58 triliun.
Dengan demikian, perseroan mengantongi pendapatan bunga bersih senilai Rp 3,57 triliun, meningkat 28,80% dari tahun sebelumnya.
Dari sisi penyaluran kredit, BTN telah menyalurkan kredit senilai Rp 248,89 triliun atau naik tipis sebesar 0,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 247,28 triliun. Sementara itu, perolehan marjin bunga bersih perusahaan mengalami kenaikan menjadi 4,29% dari tahun sebelumnya sebesar 3,31%.
Kemudian, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross turun menjadi 3,60% dari sebelumnya 4,25%. Sedangkan, NPL net juga membaik menjadi 1,28% dari sebelumnya 1,94%.