Grup Salim Gelar RUPSLB 7 Oktober Caplok Tol Layang MBZ Rp 4,38 T
Perusahaan milik Grup Salim yang bergerak di bisnis infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), akhirnya bakal mengeksekusi rencana akuisisi atas 40% saham PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), atau tol layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Rencana ini sebelumnya sempat tertunda dalam mata acara RUPSLB 9 Agustus lalu.
Berdasarkan pengumuman panggilan RUPSLB yang disampaikan manajemen META, menyampaikan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 7 Oktober 2022 guna memuluskan rencana aksi korporasi ini.
Sedangkan, mengacu prospektus terbaru yang dipublikasikan perusahaan, penyelesaian rencana transaksi akan dilakukan pada 10 Oktober 2022. Objek transaksi itu adalah sebanyak 2,26 miliar saham yang setara 40% kepemilikan saham konsesi jalan tol PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC).
Bertindak sebagai pembeli jalan tol tersebut adalah anak usaha META, PT Margautama Nusantara (MUN) dengan nilai transaksi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 4,38 triliun. "Pelaksanaan rencana transaksi berpotensi menambah aset dan ekuitas perseroan," ungkap manajemen Nusantara Infrastructure, dikutip Jumat (2/9).
Perseroan juga meyakini bahwa pelaksanaan aksi korporasi ini tidak akan memberikan dampak negatif yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan secara material karena hingga saat ini perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional.
"Perusahaan target saat ini dilihat oleh perseroan sebagai salah satu prospek untuk mencapai target pertumbuhan usaha yang berkelanjutan," urai manajemen.
Berdasarkan struktur kepemilikannya, MUN merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Mayoritas saham META, sebesar 74,65% dikuasai oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang merupakan anak usaha Metro Pacific Investment Corp (MPIC). Sementara itu, MPIC terafiliasi dengan First Pacific Company Limited, perusahaan asal Hong Kong yang 44% sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim.
Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, emiten bersandi META ini tercatat membukukan laba bersih Rp 19,27 miliar dengan pendapatan Rp 193,54 miliar. Aset perusahaan tercatat senilai Rp 6,60 triliun yang terdiri dari liabilitas Rp 3,20 triliun dan ekuitas senilai Rp 2,62 triliun.