IHSG Dibuka Menguat 0,80% Efek Menghijaunya Bursa Wall Street

Syahrizal Sidik
18 Oktober 2022, 09:41
IHSG Dibuka Menguat 0,80% Efek Menghijaunya Bursa Wall Street
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Bursa saham domestik kembali dibuka menguat pada perdagangan Selasa (18/10) seiring kenaikan bursa saham utama di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan sejumlah harga komoditas seperti emas dan minyak dunia.

Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,80% ke level 6.888,85 dengan nilai transaksi Rp 2,28 triliun dengan volume 6,59 miliar saham dan frekuensi lebih dari 270 ribu kali.

Investor aktif memborong saham-saham perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Sedangkan, saham di sektor energi yang ramai ditransaksikan pelaku pasar adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI). 

Senada dengan IHSG, bursa saham lainnya di kawasan Asia juga menguat seperti indeks Nikkei yang naik 0,78%, indeks Hang Seng naik 0,08%. Sedangkan, indeks Strait Times dan Shanghai Komposit melemah masing-masing sebesar 0,07% dan 0,16%.

Sebagaimana diketahui, mengawali pekan ketiga di bulan Oktober ini, bursa saham Amerika Serikat, pada Senin waktu setempat kompak mencatatkan reli.

Kenaikan ini sebagai imbas beberapa perusahaan yang membukukan kenaikan kinerja keuangan secara kuartalan, sehingga direspons positif oleh pasar.

Indeks Dow Jones tercatat naik 1,86% disusul kenaikan indeks S&P 500 sebesar 2,65% dan indeks Nasdaq, naik 3,43%. Saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo di bursa Wall Street juga kompak mencatatkan reli. Saham Apple Inc (AAPL.O), Meta Platforms Inc (META.O), Amazon.com (AMZN.O) dan Tesla Inc (TSLA.O) kompak menguat.

Volume saham yang diperdagangkan di bursa AS adalah 10,65 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata sebanyak 11,52 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Salah satu katalis positif tersebut datang dari kenaikan harga saham Bank of America Corp (BAC.N) sebesar 6,06% karena meningkatnya pendapatan bunga bersih pemberi pinjaman didukung oleh kenaikan suku bunga pada kuartal tersebut. Selain itu, Bank of NY Mellon Corp (BK.N) juga diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi, dan sahamnya naik 5,08%.

Suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bagi pemberi pinjaman pada kuartal ketiga, memberi investor harapan musim pendapatan saat ini akan dapat menghalangi ekspektasi yang lebih rendah. Perkiraan pertumbuhan pendapatan untuk kuartal ini adalah 3%, menurut data Refinitiv, turun dari 4,5% pada awal bulan dan 11,1% pada 1 Juli.

"Di pasar yang rapuh seperti ini, semua jenis berita baik di margin bisa sangat membantu," kata Emily Roland, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management di Boston, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/10).

Sepanjang September, bursa saham AS berada dalam tren penurunan (bearish) yang secara historis merupakan bulan yang sulit. Saat ini, kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif bisa menjadi batu sandungan bagi pasar saham.

"Kebijakan Fed adalah pendorong utama, mereka menerapkan pengetatan paling agresif dalam waktu sesingkat yang telah kita lihat," ungkapnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...