Isu Jual Saham ke Alibaba dan SoftBank, Saham GoTo Anjlok Nyaris 3%
Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok 2,91% atau 6 poin ke level Rp 200 pada penutupan perdagangan saham Jumat (21/10) hari ini. Pergerakan saham ini terjadi setelah muncul kabar bahwa GoTo sedang berdiskusi dengan Alibaba dan SoftBank terkait penjualan saham senilai US$ 1 miliar atau Rp 15,5 triliun.
Berdasarkan data RTI, harga saham GOTO dibuka di level Rp 208 pada pagi hari, atau meningkat dari level penutupan kemarin, Rp 206. Namun akhirnya merosot harga saham merosot pada akhir perdagangan.
Sepanjang hari ini, saham GOTO ditransaksikan pada rentang harga Rp 200 - Rp 212, dengan volume transaksi mencapai 757 juta saham, dan nilai perdagangan Rp 155,31 miliar.
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 21.408 kali. Sampai saat ini, nilai kapitalisasi pasar decacorn teknologi tersebut masih berada di level Rp 236,87 triliun.
Sebelumnya, GoTo dikabarkan dalam pembicaraan dengan investor Alibaba dan SoftBank terkait penjualan saham US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,5 triliun. Tujuannya, mengantisipasi harga saham jatuh ketika periode lock-up selesai bulan depan.
“Induk Gojek sedang mengukur minat para investor awal, termasuk Alibaba dan SoftBank untuk penjualan saham mereka kepada investor baru,” kata beberapa sumber yang mengetahui masalah ini kepada Bloomberg, dikutip Kamis (20/10).
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada GoTo. Namun belum ada tanggapan.
Sedangkan sumber Bloomberg menyampaikan, rencana itu merupakan bagian dari upaya mencegah potensi penurunan harga saham GoTo. Hal ini bisa terjadi jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November.
Sekitar satu triliun saham GoTo, atau lebih dari 90% dari total yang beredar, memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November. Ini termasuk pemegang saham seperti dana karyawan GoTo, Alibaba yang memegang sekitar 8,8% dan SoftBank sekitar 8,7%.
“GoTo juga berdiskusi dengan beberapa investor untuk membuat mereka berkomitmen menahan sahamnya untuk jangka waktu lebih lama selama enam bulan,” kata salah satu sumber.
Induk Tokopedia itu juga disebut-sebut dalam tahap awal pembicaraan dengan investor membahas tingkat harga saham untuk setiap kesepakatan yang dapat dinegosiasikan.
“Perundingan sedang berlangsung dan GoTo belum membuat keputusan akhir,” kata sumber.
GoTo disebut-sebut berusaha menghindari situasi di mana sebagian besar pemegang saham berusaha mencairkan saham di saat bersamaan. Contohnya China SenseTime Group Inc, sahamnya merosot 51% di bursa efek Hong Kong pada akhir Juni atau setelah lock up berakhir.
Sumber Bloomberg melaporkan, induk Gojek itu pun melibatkan Citigroup Inc. dan Goldman Sachs Group Inc., serta penasihat lokal, untuk mengelola potensi penjualan oleh pemegang saham yang ada.