45 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, Sektor Teknologi Sokong 6 Nama
Bursa Efek Indonesia menyampaikan, saat ini masih terdapat sebanyak 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di bursa sampai dengan 31 Oktober 2022.
Secara rinci, 45 perusahaan yang akan IPO tersebut sebagai berikut:
• 1 Perusahaan dari sektor barang baku
• 3 Perusahaan dari sektor Industri
• 5 Perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
• 4 Perusahaan dari sektor konsumer non primer
• 9 Perusahaan dari sektor konsumer primer
• 6 Perusahaan dari sektor teknologi
• 6 Perusahaan dari sektor kesehatan
• 3 Perusahaan dari sektor energi
• 2 Perusahaan dari sektor finansial
• 4 Perusahaan dari sektor properti dan real estat
• 2 Perusahaan dari sektor infrastruktur.
Sebelumnya, otoritas bursa menargetkan pencatatan 70 efek baru di tahun 2023. Pencatatan tersebut sudah termasuk pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA)
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman mengatakan target itu diyakini akan tercapai mengingat, saat ini bursa telah mengantongi sebanyak 45 perusahaan dalam pipeline bursa. Sedangkan, pada tahun ini, jumlah perusahaan yang telah mencatatkan saham sudah sebanyak 44 perusahaan dari target sebanyak 55 pencatatan saham. "Kami optimis, di 2023 akan naik," ungkap Iman, dalam konferensi pers usai RUPSLB BEI 2022, Rabu (26/10).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan otoritas bursa optimis target itu akan tercapai mengingat keberhasilan pemerintah yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik. Kemudian, dari sisi inflasi tetap terkendali pada kisaran 4,7%.
Selain itu, meski tahun depan dibayangi sentimen resesi, Nyoman meyakini ekonomi Indonesia akan tetap bertumbuh di kisaran 5% di saat beberapa negara justru mengalami penurunan. Dia memaparkan, target pencatatan efek baru tahun depan lebih tinggi dari target tahun ini sebanyak 68 pencatatan efek. Hingga saat ini, Nyoman mengatakan pencatatan efek baru masih didominasi oleh saham.
Selain pipeline IPO, Nyoman menyampaikan terdapat 14 emisi pada pipeline pencatatan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). "Rencananya EBUS akan diterbitkan oleh 11 perusahaan," kata Nyoman kepada media, Senin (31/10).
Berikut rinciannya:
• 2 Perusahaan dari sektor Infrastruktur
• 2 Perusahaan dari sektor Industri
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 1 Perusahaan dari sektor Transportasi & Logistik
• 3 Perusahaan dari sektor Finansial