Mengenal Stablecoin Inovasi Aset Kripto Minim Risiko

 Zahwa Madjid
6 Februari 2023, 10:44
Stablecoin Inovasi Aset Kripto Minim Risiko
123rf.com/traviswolfe
Ilustrasi bitcoin, crytocurrency, mata uang kripto

Ekosistem mata uang digital kripto terus berkembang dengan munculnya inovasi terbaru. Salah satunya adalah stablecoin, yang merupakan adopsi aset kripto dan web3.

Stablecoin hadir karena investasi aset kripto memiliki volatilitas cukup tinggi dengan nilai yang spekulatif, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sehingga inovasi ini bisa sesuai untuk investor yang ingin memiliki aset kripto namun bergerak dengan stabil.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, volatilitas stablecoin cenderung lebih rendah karena harga nilainya didasari aset konvensional, seperti kombinasi mata uang, emas, perak, atau aset berharga lainnya. Maka dari itu,  stablecoin sering menjadi pilihan untuk keputusan keuangan dari pengguna aset kripto oleh institusional dan ritel.

Menurut CoinMarketCap, saat ini terdapat sebanyak 134 stablecoin dengan tiga stablecoin teratas yaitu, USDT, USDC, dan BUSD. Ketiganya mewakili lebih dari 90% total kapitalisasi pasar stablecoin atau sekitar US$ 127 miliar.

Panji mengatakan bahwa saat ini dua stablecoin yang saat ini paling diminati investor adalah USDT dan USDC. Sebab nilainya berdasarkan mata uang dolar AS dengan rasio 1:1.

Setiap unit aset kripto stablecoin yang beredar, didukung dolar AS senilai US$ 1 yang disimpan sebagai cadangan dalam bentuk campuran uang tunai dan US Treasury jangka pendek.

“UDST dan USDC menjadi pairing aset kripto paling banyak digunakan di berbagai bursa kripto dunia. Hal ini memudahkan para investor dalam melakukan transaksi aset dalam jaringan stablecoin dengan pairing USDT dan USDC,” kata Panji dalam keterangan resminya dikutip Senin (6/2).

Panji mencontohkan, investor dapat membeli aset kripto Bitcoin (BTC) dengan menggunakan persediaan USDT untuk di pairing menjadi BTC/USDT. Adanya inovasi stablecoin pun turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto. 

Stablecoin menjadi sarana pertukaran aset yang menjembatani kesenjangan antara mata uang fiat dan aset kripto, sehingga stablecoin seperti USDT dan USDC menjadi favorit investor.  

"Pemilik dapat menyimpan aset kripto di dompet digital ataupun melakukan transfer aset dengan murah dan cepat dengan nilai yang stabil," kata Panji.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat pengguna baru aset kripto di 2022 sebesar 5,46 juta orang. Sehingga kini ada 16,7 juta investor aset kripto di tanah air.

Sementara itu volatilitas pasar kripto cenderung bergerak sideways setelah terjadi pergerakan impulsif. Hal itu imbas pengumuman FOMC dan laporan pekerjaan Amerika Serikat blockbuster untuk Januari yang memicu aksi ambil untung pada reli jangka panjang. Bitcoin diprediksi bakal melemah di awal pekan ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan,  The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 450 basis poin dalam siklus pengetatan moneter yang dimulai pada Maret 2022.

“Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran US$ 22.624,2 - 23.982,1,” kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (6/2).

Inflasi yang diukur dengan CPI atau Indeks Harga Konsumen, mencapai level tertinggi dalam empat dekade di bulan Juni ketika meningkat sebesar 9,1% setiap tahun. Pada bulan Desember CPI tumbuh sebesar 6,5% per tahun, paling lambat sejak Oktober 2021. Namun itu lebih dari tiga kali lipat target The Fed.

Selain itu, departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan NFP atau non-farm payrolls untuk bulan Januari yang hampir tiga kali lipat di atas perkiraan, memberikan tantangan baru bagi harapan The Fed untuk melihat pendinginan pasar tenaga kerja dan upah yang akan turun.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...