IHSG Berpotensi Naik, Analis Kompak Rekomendasikan UNVR, TLKM dan BBRI
Walaupun berakhir terkoreksi pada perdagangan kemarin, Selasa (7/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi menguat. Analis memprediksi indeks akan berada dalam rentang perdagangan 6.757- 6.872.
Sebagai informasi, IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,10% ke level 6.807 pada akhir perdagangan Senin (6/3).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan dalam risetnya, pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan kondisi sideways. Namun pergerakan IHSG pada hari ini akan dibayangi oleh sentimen rilis data perekonomian mengenai cadangan devisa yang diperkirakan masih dalam kondisi stabil dan terkendali.
“Sedangkan masih tercatatnya capital inflow secara year to date juga turut memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG,” ujar William dalam risetnya, Selasa (7/3).
William pun merekomendasikan beberapa saham seperti:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.800, 6.760, 6.712 dan 6.644, sementara level resistance di 6.893, 6.923 dan 6.968.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan pun merekomendasikan buy on weakness sejumlah saham. Seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) pada rentang harga 5.000-5.200 dengan target harga terdekat di 5.600, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada rentang harga 8.600-8.700 dengan target harga terdekat di 9.450, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada rentang harga 1.900-1.940 dengan target harga terdekat di 2.120.
Sedangkan untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) direkomendasikan accumulative buy pada rentang harga 4.600-4.680 dengan target harga terdekat di 4.800.
Sedangkan riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali bergerak fluktuatif dalam rentang 6.800-6.850 di hari ini. Kecenderungan penurunan volume transaksi dalam beberapa hari terakhir mendukung proyeksi berlanjutnya fase konsolidasi IHSG tersebut.
Dari eksternal, pelaku pasar merespon beragam target pertumbuhan ekonomi Tiongkok di kisaran 5% secara tahunan untuk tahun 2023 oleh Pemerintah Tiongkok. Masih dari Tiongkok, pelaku pasar mengantisipasi potensi kenaikan surplus neraca perdagangan Tiongkok di Februari 2023.
Faktor lain yang menjadi fokus pelaku pasar adalah testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell yang dijadwalkan pada 7 dan 8 Maret 2023.
“Masih adanya uncertainty risk dari arah kebijakan sukubunga acuan, pelaku pasar dapat memperhatikan saham-saham defensif,” tulis riset Phintraco.
Antara lain UNVR, KLBF, SCMA, SIDO dan TLKM. Penurunan signifikan harga gas alam berpotensi memicu penguatan AGII dan PGAS hari ini.