IHSG Berpeluang Menguat, Saham Indofood hingga BCA Jadi Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpeluang rebound atau menguat pada perdagangan Rabu (15/3). Phintraco Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG berada dalam rentang 6.680 hingga 6.700.
Dalam risetnya Phintraco Sekuritas mengatakan, rebound atau penguatan signifikan mayoritas indeks global pada Selasa (14/3) berpotensi membatasi pelemahan IHSG pada level 6.650. Hal tersebut akan membuka peluang penguatan ke kisaran 6.680-6.700 pada IHSG hari ini.
"Pasar semakin yakin bahwa dampak dari penutupan Silicon Valley Bank tidak menyebar lebih luas lagi," katanya dalam riset resmi, Rabu (15/3).
Selain itu indeks-indeks Wall Street mencatatkan penguatan lebih dari 1% pada Selasa (14/3) waktu setempat. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan pada mayoritas saham perbankan.
Sentimen lainnya yaitu pasar akan mencermati potensi perubahan ekspektasi terhadap hasil FOMC pada 22 Maret 2023. Hal ini berpotensi mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap hasil RDG Bank Indonesia pada 16 Maret 2023 mendatang.
Adapun rekomendasi saham Phintraco Sekuritas yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 6.617, 6.600 dan 6.558. Sedangkan level resistance berada di 6.828, 6.890 dan 6.968.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ia pun merekomendasikan trading buy pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.700-5.750. Lalu, buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 8.150-8.250.
Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 8.600-8.700. Selanjutnya, accumulative pada saham PT Charoen Pokphand Inddonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.800-4.900.
Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan rentang harga 5.850-6.000.