Usai Lebaran, Saham di Sektor Ini Diprediksi Bisa Bawa Cuan
Usai libur panjang Idul Fitri, para pelaku pasar saham di pekan depan punya kesempatan menarik untuk mendulang cuan lewat beberapa sektor saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan, sektor yang menarik dicermati setelah lebaran diantaranya adalah sektor transportasi & logistik, sektor infrastruktur khususnya emiten pengelola jalan tol, sektor barang konsumsi, dan sektor telekomunikasi.
Beberapa faktor pertimbangannya adalah karena mobilitas sosial yang masih cukup padat imbas dari momentum lebaran ini dapat menjadi katalis positif untuk emiten pada sektor transportasi dan logistik. Kemudian padatnya potensi arus balik pasca libur lebaran akan berdampak positif pada emiten pengelola jalan tol.
Sektor barang konsumsi menurut Chisty juga masih potensial pada tahun 2023. “Hal tersebut karena ada potensi pertumbuhan kinerjanya khususnya pada kuartal II 2023 di mana terdapat momentum hari raya Lebaran serta menjelang tahun pemilu 2024 yang biasanya meningkatkan konsumsi masyarakat dalam negeri,” ujarnya dalam riset dikutip Jumat (21/4).
Sektor lainnya yang dapat dipertimbangkan adalah sektor telekomunikasi. Penyebabnya menjelang tahun Pemilu biasanya pengguna traffic data seluler meningkat.
“Dunia digital saat ini juga sudah menjadi hal primer sebagai wadah menyampaikan aspirasi atau kampanye jelang tahun pemilu 2024,” kata Chisty.
Adapun untuk sahamnya, Chisty merekomendasikan beberapa saham pilihan. Saham tersebut adalah:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - rekomendasi buy dengan support 2.740 resistance 2.850
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - rekomendasi buy dengan support 3.330 resistance 3.520
- PT Blue Bird Tbk (BIRD) - rekomendasi buy on weakness dengan support 1.630 resistance 1.730
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) - rekomendasi buy on weakness dengan support 1.800 resistance 1.940
Sementara itu, Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Rifqi Satria Dinandra mengatakan, IHSG akhir-akhir ini dipengaruhi oleh empat sentimen berikut, yakni inflasi domestik, PMI manufaktur, kenaikan komoditas energi, dan IndiHome spin-off.
Rifqi menjelaskan inflasi umum pekan lalu sebesar 5,47%, lebih rendah dari konsensus sebelumnya sebesar 5,07% dan inflasi inti sebesar 3,09% lebih rendah dibandingkan konsensus sebelumnya sebesar 3,02%.
Melihat data yang mendukung momentum Lebaran, Rifqi mengatakan untuk meneliti dan memperhatikan empat sektor saham seperti infrastruktur, keuangan, siklikal, dan energi.
Adapun untuk sahamnya antara lain yakni:
- PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan support 4.130 resistance 4.470
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan support 3.340 resistance 3.460
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan support 4.800 resistance 4.920
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan support 9.225 resistance 9.625
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan support 4.930 resistance 5.250
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) support 650 resistance 700
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) support 1.540 resistance 1.650