Aksi Borong Saham GOTO Terus Berlanjut Usai Mentok Auto Reject Bawah

Syahrizal Sidik
5 Juni 2023, 13:35
Aksi Borong Saham GOTO Terus Berlanjut Usai Mentok Auto Reject Bawah
Dokumentasi perseroan
GoTo Gojek Tokopedia

Aksi borong investor terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berlanjut pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/6). Kendati, saham perusahaan teknologi ini menyentuh batasan auto rejection bawah (ARB) di sesi pertama.

Merujuk data perdagangan, saham GOTO menyentuh ARB dengan pelemahan 14,97% ke level Rp 125 per saham dengan nilai transaksi Rp 387 miliar. Saham GOTO paling aktif ditransaksikan pelaku pasar selain emiten berkapitalisasi besar lainnya seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Saham GOTO berkebalikan dari laju di akhir perdagangan Rabu (31/5) yang melesat signifikan menembus auto reject atas (ARA) bertepatan dengan sehari sebelum GOTO secara resmi masuk MSCI Index pada 1 Juni 2023.

Harga saham GOTO membukukan kenaikan 34,86% ke Rp 147 per saham jelang penutupan perdagangan. Volume transaksi saham mencapai nyaris 46 miliar. Hal ini meningkat 15 kali lipat dibandingkan periode normal yang hanya rata-rata sekitar 3 miliar per hari. Total nilai transaksi mencapai Rp 6,44 triliun dan menjadi salah satu rekor transaksi terbesar GOTO di sepanjang tahun ini setelah rebalancing FTSE index global akhir Februari lalu.

Bersamaan dengan kenaikan volume dan nilai transaksi juga tercatat aksi beli bersih investor asing senilai Rp 2,86 triliun. Analis menilai masuknya dana asing dengan nilai transaksi jumbo merupakan dampak langsung dari inklusi GOTO ke dalam MSCI Index. Mereka juga meyakini arus modal asing dalam konteks rebalancing portofolio akan terus berlangsung mengingat besarnya bobot GOTO terhadap IHSG dan MSCI.

"Setelah masuk indeks, para fund manager yang menggunakan MSCI Index sebagai acuan akan memasukkan GOTO ke dalam portofolio mereka sehingga ada aksi beli dalam jumlah besar,” kata Analis BCA Sekuritas, Fakrul Arifin, Senin (5/6).

Sebagai catatan, saat terjadi periode FTSE rebalancing, volume transaksi saham GOTO juga melonjak puluhan kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal. Bahkan, volume perdagangan saham GOTO mencapai 32,3 miliar saham. Tercatat, setidaknya ada lebih dari 6.000 klien yang menggunakan lebih dari 250.000 MSCI Index dengan total dana yang dikelola mencapai US$ 13 triliun.

Sementara itu, menurut analisis Bloomberg Intelligence, serbuan investor asing hingga saham GOTO menyentuh ARA baru sebatas puncak gunung es saja. Artinya, aksi borong pemodal asing di GoTo masih akan berlanjut ke depan.

"Inklusi GOTO ke MSCI kemungkinan juga akan mencuri pamor Sea Ltd di bursa Amerika dan Grab Holding seiring diversifikasi investasi di kawasan Asia Tenggara," tulis Bloomberg Intelligence Senior Associate Analyst Sufianti dan Nathan Naidu dalam catatannya, Jumat (2/6).

Selanjutnya: Bobot GOTO ke IHSG >>

Fakhrul menjelaskan, metode perhitungan indeks seperti MSCI, selain memperhitungkan volume dan likuiditas transaksi juga memasukan faktor free float. Data menunjukkan free float saham GOTO sangat besar sehingga berdampak pada potensial demand yang tinggi atas saham tersebut.

“Bobot saham GOTO di IHSG saja mencapai 3%, kemudian free float juga berada di kisaran 60%-an. Kenaikan volume yang besar saat terjadi rebalancing merupakan hal yang wajar," ujarnya.

Menariknya lagi, saham GOTO yang tembus ARA juga membuat IHSG yang tadinya terbenam di zona merah di menit-menit terakhir tiba-tiba terkerek naik pada Rabu pekan lalu. IHSG yang sebelumnya sempat ambles 1,1% dalam sekejap memangkas koreksi menjadi 0,05%.

“GOTO merupakan emiten di BEI dengan bobot tergolong besar. Dengan weight mencapai 3,15% maka GOTO menjadi konstituen IHSG dengan bobot terbesar setelah BBRI, BBCA, TLKM, BMRI dan ASII," kata Andrew Susilo analis MNC Sekuritas.

Menurut perhitungan Andrew, setiap kenaikan 1% harga saham GOTO, dengan asumsi bahwa harga saham big cap lainnya stagnan, maka indeks dalam hal ini adalah IHSG bisa terkerek naik 0,03%. Menurut dia, masuknya investor asing ke saham GOTO juga sudah terjadi saat pengumuman inklusi indeks MSCI. Jika dihitung sejak 9 Mei 2023, investor asing selama 16 hari perdagangan beruntun mengakumulasi pembelian saham GOTO mencapai Rp 4,66 triliun atau dengan asumsi kurs Rp 15.000/USD.

"Nilainya setara dengan hampir US$ 311 juta atau sesuai dengan ekspektasi kami yang memperkirakan ada potensi inflow sebesar US$ 300 juta sebelumnya," kata Andrew.

Bila dilihat lebih lanjut, nilai net buy asing pada saham GOTO tertinggi terjadi pada 31 Mei 2023 dan terendah pada 9 Mei 2023. Rata-rata net buy asing sejak pekan kedua Mei 2023 mencapai Rp 291,4 miliar per hari.

Andre menilai, masuknya GOTO menjadi penghuni indeks FTSE dan MSCI memang menjadi katalis positif untuk harga saham. "Namun yang patut juga diingat, GOTO telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat profitabilitas," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...