Wall Street Naik Jelang Rilis Data Inflasi dan Pertemuan The Fed
Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat ditutup naik pada akhir perdagangan Selasa (6/6) waktu setempat. Kenaikan ini ditopang oleh beberapa kemajuan di sektor yang sensitif secara ekonomi, karena investor menunggu data inflasi dan pertemuan kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve minggu depan.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,42 poin, atau 0,03%, menjadi 33.573,28, S&P 500 naik 10,06 poin, atau 0,24%, menjadi 4.283,85 dan Nasdaq Composite bertambah 46,99 poin, atau 0,36%, menjadi 13.276,42.
Data inflasi diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun pada Mei secara basis bulanan, tetapi harga inti kemungkinan akan tetap tinggi dan Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.
Indeks utama goyah karena investor mengambil nafas setelah mendorong S&P 500 naik hampir 20% dari posisi terendahnya pada Oktober 2022. Didorong oleh kenaikan saham berkapitalisasi pasar besar, musim pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan dan harapan bahwa bank sentral AS mendekati akhir tahun ini.
Di sisi lain, data ekonomi baru-baru ini dan pernyataan dovish dari pejabat The Fed telah meningkatkan kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan 13-14 Juni.
Fed fund futures mengindikasikan para pedagang telah memperkirakan peluang hampir 80% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5%-5,25%, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin lainnya di bulan Juli.
Sementara itu, pada Selasa kemarin, Coinbase Global anjlok 12,09% setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS menggugat pertukaran crypto, menuduhnya beroperasi secara ilegal tanpa terlebih dahulu terdaftar di regulator.
Apple Inc memperpanjang kerugian hingga tergelincir 0,21%, sehari setelah produsen iPhone yang berbasis di California itu mulai meluncurkan headset augmented-reality yang mahal yang disebut Vision Pro, menerobos masuk ke pasar yang didominasi oleh Meta.