Wall Street Ceria, S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi 14 Bulan
Bursa Wall Street ditutup menguat, di mana S&P 500 dan Nasdaq melonjak pada perdagangan Kamis (15/6) kemarin hingga ditutup pada level tertinggi dalam 14 bulan. Penguatan terjadi karena para investor menyambut data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru yang memprediksi bahwa The Fed sudah mendekati akhir kampanye kenaikan suku bunga yang agresif.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 428,73 poin atau 1,3% menjadi menetap di 34.408,1. Indeks S&P 500 bertambah 53,25 poin atau 1,2% ke 4.425,8. Indeks Komposit Nasdaq melambung 156,34 poin atau 1,1% dan ditutup di 13.782,8.
Kenaikan perdagangan Kamis mencakup sektor-sektor yang dipandang sensitif terhadap perubahan kesehatan ekonomi. Semua 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh perawatan kesehatan yang menguat 1,55%, diikuti oleh kenaikan 1,54% pada layanan komunikasi.
Imbal hasil treasury turun setelah serangkaian data ekonomi menunjukkan penurunan inflasi. Hal ini membantu mengimbangi kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga di masa depan dan mendorong Apple dan Microsoft ke rekor tertinggi.
Data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga naik pada Mei karena konsumen membelanjakan berbagai barang termasuk kendaraan. Kumpulan data lain menunjukkan klaim pengangguran tidak berubah pada penyesuaian musiman 262.000 untuk pekan yang berakhir 10 Juni, tetapi di atas perkiraan ekonom 249.000 klaim.
Selain itu, harga impor turun di bulan Mei dan penurunan tahunan merupakan yang tertajam dalam tiga tahun. Itu mengikuti laporan pada hari Selasa yang menunjukkan inflasi utama April meningkat kurang dari yang diharapkan.
The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah pada kisaran 5%-5,25% pada hari Rabu dan mengindikasikan akan menaikkan setidaknya setengah persentase poin tahun ini karena inflasi tetap bertahan.
"Karena data inflasi yang melemah awal pekan ini dan data ekonomi yang tangguh setelah pertemuan Fed, pasar reli dan imbal hasil jatuh karena investor tidak percaya Fed adalah hawkish seperti yang mereka tampilkan," kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi dikutip dari Reuters Jumat (16/6).
Pedagang melihat peluang 67% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juli, diikuti oleh potensi penurunan suku bunga pada bulan Desember, menurut CME Fedwatch.