Sempat Lesu, Pasar Aset Kripto Kembali Bangkit Karena Sentimen Ini

 Zahwa Madjid
27 Juni 2023, 16:05
Sempat Lesu, Pasar Aset Kripto Kembali Bangkit Karena Sentimen Ini
Bloomberg

Pasar aset kripto kini kembali bangkit meski sempat mengalami penurunan pada dua pekan awal di bulan Juni 2023. Total kapitalisasi aset telah kembali naik hingga lebih dari 20%. Kenaikan dimulai pada 15 Juni dari US$ 975 miliar hingga sempat menyentuh angka US$ 1,2 triliun pada 23 Juni 2023. 

Saat ini, total kapitalisasi pasar aset kripto bertengger di kisaran US$ 1,1 triliun. Adapun pergerakan Bitcoin dari 1-14 Juni melemah sekitar 7,4% dari harga US$ 26.800 ke US$ 24.825. 

Namun Bitcoin berhasil menguat kembali atau rebound dengan cepat hingga naik lebih dari 25% , melesat dari US$ 24.825. Bitcoin lalu menyentuh harga US$ 31.415 dari periode 14-23 Juni 2023. Pagi ini BTC sedang mencoba bertahan di atas level US$ 30.000, yaitu di kisaran US$ 30.300-30.500. 

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, pasar aset kripto kembali pulih didorong oleh beberapa berita positif. Seperti BlackRock mengajukan berkas perdagangan Bitcoin ETF Spot ke Securities Exchange Commision, Bursa Kripto EDX yang dibangun oleh Citadel dan Fidelity resmi beroperasi.

Serta didorong pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyatakan stablecoin sebagai bentuk uang sehingga perlu diatur. Hal ini memberikan sentimen positif kepada investor aset kripto. 

“Kenaikan Bitcoin juga diikuti oleh beberapa altcoin seperti BCH melesat 105% dan PEPE naik 60% dalam 7 hari terakhir,” katanya, Selasa (27/7). 

Namun Panji mengingatkan investor aset kripto untuk juga mencermati beberapa potensi isu yang dapat menahan harga Bitcoin. Sebut saja kekhawatiran dari potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang diprediksi masih akan naik dua kali hingga akhir tahun. 

Selain itu investor pada pekan ini perlu mencermati indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS dan indikator inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada Jumat (30/6). PCE secara tahunan diprediksi tumbuh menjadi 4,6% di bulan Mei, lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya 4,4%.

Pergerakan Bitcoin awal Juli tergantung pada bagaimana penutupan harga BTC di Juni 2023. Jika BTC mampu menutup bulan Juni dengan bertengger diatas US$ 30.000, maka ada peluang BTC untuk lanjut naik ke US$ 32.000 di minggu pertama bulan Juli.

“Sebaliknya jika gagal dan breakdown di bawah US$ 30.000 maka BTC berpotensi akan melemah ke area US$ 27.300 hingga US$ 28.400 yang juga bisa dipertimbangkan sebagai area masuk selanjutnya,” kata Panji. 

Panji melihat ada potensi investor untuk ambil untung terlebih dahulu sembari menanti rilis data ekonomi AS, khususnya data tingkat inflasi AS yang akan dirilis pada 12 Juli 2023. 

Sebelumnya indeks harga konsumen (IHK) AS tahunan turun menjadi 4% di bulan Mei, di bawah ekspektasi 4,1%, serta mencapai level terendah sejak Maret 2021. Jika IHK kembali melandai maka akan meningkatkan peluang The Fed untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC yang terjadi pada 26-27 Juli 2023. 

Hal ini berpotensi mendorong Bitcoin kembali bergerak bullish pada akhir Juli. “Data Coinglass menunjukkan perubahan harga Bitcoin rata rata naik sebesar 9,18% di setiap bulan Juli sejak 2013 hingga 2022,” kata Panji. 

Selain halving Bitcoin tahun depan, investor aset kripto juga akan menantikan halving Litecoin. Peristiwa halving Bitcoin terjadi ketika hadiah untuk menambang transaksi Bitcoin dipotong setengahnya. Sedangkan halving Litecoin merupakan peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali, mirip seperti halving Bitcoin. 

Pada 2 Agustus 2023, Litecoin diperkirakan akan menjalani halving ketiganya dengan block reward akan dipotong menjadi setengahnya, dari 12,5 LTC menjadi 6.25 LTC per blok.

Di sisi lain, Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) mengumumkan daftar 501 aset kripto yang legal dan boleh diperdagangan di Tanah Air. Angka tersebut meningkat sebanyak 118 dari 383 aset kripto yang sebelumnya boleh diperdagangkan di tahun 2022.

Salah satunya adalah Pintu Token (PTU) yang telah terdaftar secara resmi sejak Agustus 2022 dan per Juni 2023 kembali masuk setelah melewati proses uji Bappebti.

Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, PTU Token merupakan aset kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum dan mengikuti standar ERC-20, dengan total pasokan maksimum sebanyak 300 juta token. PTU Token memiliki fitur PTU Staking di antaranya, gratis kirim aset melalui jaringan blockchain, extra referral bonus, dan gratis tarik saldo rupiah.

“Dengan memaksimalkan fitur PTU Staking memungkinkan pengguna bisa memperoleh berbagai imbalan dengan “mengunci” atau melakukan staking aset PTU Token di aplikasi Pintu. Sejak diluncurkan hingga Juni 2023, pengguna yang aktif melakukan staking PTU Token telah meningkat sampai 8 kali lipat,” ujar Timo dalam keterangan resmi Selasa (27/6).

Dilansir dari Pintu Academy, staking adalah mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain yang menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake untuk mendapatkan passive income atau rewards tanpa harus melakukan jual beli atau trading.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...