IHSG Menguat di Sesi Pertama, 3 Saham Baru IPO Masuk Top Gainers

 Zahwa Madjid
10 Juli 2023, 12:44
IHSG Menguat di Sesi Pertama, 3 Saham Baru IPO Masuk Top Gainers
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat 10,64 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.242,66.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona hijau pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (10/7). Terdapat kenaikan 0,4% yang membawa IHSG ke level 6.744.

Volume perdagangan mencapai 13,8 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,07 triliun dan frekuensi 832 juta kali.

Para pelaku pasar modal aktif mentransaksikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 248 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 219,8 miliar, dan PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) dengan nilai transaksi Rp 191,9 miliar.

300 saham dalam zona hijau, 212 saham dalam zona merah, dan 212 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.773 triliun.

Adapun tiga emiten yang memulai debut perdananya di BEI pada pagi ini, yakni PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Carsurin Tbk (CRSN), dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) berhasil masuk jajaran top gainers.

Pada penutupan sesi I TGUK melesat 38 poin atau 34,5% ke posisi Rp 148,  CRSN naik 21 poin atau 16,8% ke level Rp 146, dan WIDI menguat 10 poin atau 10% menjadi Rp 110 per saham.

Melansir riset Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia turun menjadi US$ 137,5 miliar atau setara Rp 2.081 triliun pada Juni 2023 dari US$ 139,3 miliar pada bulan sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah. 

Tingkat cadev tersebut setara dengan kebutuhan pendanaan untuk impor selama 6 bulan dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI memandang cadev akan tetap memadai didukung oleh stabilitas. Lalu didukung prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berkelanjutan.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...