BEI Revisi Target Pencatatan Efek Sepanjang 2023 Jadi 200 Perusahaan

 Zahwa Madjid
27 Juli 2023, 16:39
BEI Revisi Target Pencatatan Efek Sepanjang 2023 Jadi 200 Perusahaan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5/2023). IHSG BEI pada sehari sebelum hari libur nasional Kenaikan Isa Almasih ditutup melemah 13,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.663,11seiring pelemahan bursa saham di kawasan Asia dan global.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target jumlah pencatatan efek baru yang melantai sepanjang tahun 2023 menjadi 200 perusahaan. Tak tanggung-tanggung jumlah tersebut bahkan naik sebanyak 130 perusahaan dari target semula.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, target jumlah pencatatan efek baru menjadi sebanyak 200 untuk semua instrumen.

Instrumen yang dimaksud meliputi saham, obligasi, waran, kontrak investasi kolektif baru yang mencatatkan exchange traded fund (ETF), dana investasi real estate (DIRE), dan efek beragun aset (EBA).

“Bursa memberikan perhatian dan upaya-upaya kepada semua instrumen,” ujar Nyoman kepada wartawan, Kamis (27/7). 

Diberitakan sebelumnya, BEI menargetkan pencatatan 70 efek baru di tahun 2023. Pencatatan tersebut sudah termasuk pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi ETF, DIRE, dan EBA.

Jumlah emiten yang melantai di pasar modal Tanah Air hingga saat ini sudah mencapai 51 perusahaan. Jumlah itu hanya terpaut 6 emiten dari target 57 pencatatan saham yang ditetapkan otoritas bursa di tahun ini.

Aktivitas penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di BEI memang masih marak pada semester II 2023. Apalagi 8 perusahaan telah dan berencana menggelar IPO saham pada akhir Juli dan Agustus 2023 dengan target dana hingga Rp 1,2 triliun.

Calon emiten tersebut adalah PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), PT Itsec Asia Tbk (CYBR), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), PT Zeus Kimiatama Indonesia Tbk (ZEUS), PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), PT Berkah Mulia Mandiri Tbk (BITU), dan PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI).

Sementara itu, BEI mencatat penggalangan dana di pasar modal melalui efek bersifat utang (EBUS), rights issue, dan IPO hingga 21 Juli 2023 mencapai Rp 150,9 triliun. Angka tersebut bakal terus meningkat, seiring banyaknya perusahaan yang berencana menggalang dana di pasar modal dan sudah masuk pipeline BEI.

 

 

 

 


 

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...