Debut Perdana, Saham Anak Usaha Erajaya dan ITSEC Asia Kompak Naik
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yaitu PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) yang melakukan pencatatan saham perdananya pada Selasa (8/8).
Selain itu, ada dua perusahaan lain yang melantai di BEI pada hari ini. Dengan demikian, total perusahaan yang berhasil melantai di bursa sebanyak 59 emiten di tahun 2023.
Lalu bagaimana pergerakan saham Sinar Eka Selaras dan ITSEC Asia dalam perdagangan saham perdananya hari ini?
1. PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL)
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.30 WIB, harga saham ERAL meningkat 8,72% ke level Rp 424 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 390. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona hijau dengan Rp 480 per saham sebagai level paling tinggi. Harga saham ERAL berada di rentang Rp 406 per saham sampai Rp 480 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 279,65 juta dengan nilai transaksi Rp 121,16 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 33.312 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 2,20 triliun.
Perusahaan menerbitkan 1,03 miliar saham baru dengan harga Rp 390 per saham. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebanyak Rp 404,6 militar.
Direktur Utama Sinar Eka Selaras, Djohan Sutanto, mengatakan perseroan ingin memanfaatkan potensi besar dari sektor ritel gaya hidup yang terus berkembang di Indonesia.
"Ditambah lagi kegiatan konsumsi merupakan penopang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga saat ini," kata Djohan, dalam acara pencatatan saham BEI, Selasa (8/8).
Sebagai emiten yang masih terafiliasi dengan Erajaya Group, ERAL memiliki ekosistem bisnis yang cukup luas. Hal itu sekaligus menjadi faktor pendukung utama terhadap kondisi bisnis perseroan, yang bergerak di bidang penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand di Indonesia.
Ini menjadi hal yang menarik minat investor terhadap saham ERAL yang dicatatkan di bursa. Minat ini dari tingginya minat selama masa penawaran umum, sehingga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 56,64 kali.
Dari dana yang diperoleh, sekitar 37% akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting. Kemudian sekitar 13,75% akan digunakan untuk untuk mendukung ekspansi bisnis baru. Selebihnya sekitar 49,25% digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Selanjutnya: Debut Perdana ITSEC Asia