Baru IPO, Saham Emiten Sawit Pulau Subur Melesat

Nur Hana Putri Nabila
9 Oktober 2023, 10:02
IPO Pulau Subur dan Barito Renewables
BEI
IPO Pulau Subur dan Barito Renewables

PT Pulau Subur Tbk dengan kode PTPS resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/10). Saham emiten perusahaan sawit tersebut langsung melesat setelah Initial Public Offering atau IPO.

 Emiten ke-70 di BEI pada tahun ini tersebut menetapkan harga Rp 198 per saham dengan jumlah saham yang dilepas 450 juta saham, sehingga dana yang bisa diraih mencapai Rp 89,1 miliar. Saham PTPS menguat sebesar 19,19% ke level Rp 236 pada debut perdananya pukul 09.05

 Volume saham yang diperdagangkan tercatat 41,38 juta dengan nilai transaksinya Rp 8,91 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 7.912 kali. Adapun kapitalisasi pasar PTPS tercatat senilai Rp 511 Miliar.

 Berdasarkan prospektus, 50% dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) kapasitas 10 ton per jam sebanyak 50%. Sementara 50% sisanya digunakan untuk modal kerja seperti pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor dan peralatan produksi.

 Secara bersamaan perseroan juga menerbitkan 225 juta waran seri I bagi pemegang saham baru yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang dua saham baru memiliki hak mendapatkan satu waran seri I untuk membeli satu saham dengan harga berkisar Rp 218 hingga Rp 226. Jumlah maksimum dana yang dapat diperoleh dari pelaksanaan waran seri I adalah Rp 50,85 miliar.

Laba Perseroan

Pada periode yang berakhir pada Maret 2023, laba usaha Perseroan mencapai Rp 6,49 miliar. Laba tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 270 juta atau 4,34% dibandingkan dengan laba usaha tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,22 miliar.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp 1,52 miliar dan keuntungan dari perubahan nilai wajar bersih aset biologis sebesar Rp 2,28 miliar. Namun, pertumbuhan ini dibatasi oleh peningkatan beban pokok penjualan sebesar Rp 3,25 miliar atau 57,46%.

 Direktur Utama PTPS, Felix Safei meyakini, tren peningkatan nilai penjualan PTPS yang terjadi dari tahun ke tahun akan mengatrol laba bersih tahun berjalan 2023 yang mencapai Rp29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen (year-on-year). Bahkan, lanjut Felix, kinerja keuangan Perseroan bakal tumbuh secara berkelanjutan. Hal itu mengingat dana IPO yang berhasil dihimpun mencapai Rp 89,1 miliar akan dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat produktif.

 "Ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami, mengingat belum banyak perusahaan dari Palembang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ini juga merupakan langkah awal untuk lebih profesional ke depan," ucap Felix di Bursa Efek Indonesia, Senin (9/10).

PT Pulau Subur berdiri (PTPS) berdiri sejak 1980 memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di dua lokasi, yaitu Desa Gelebak Dalam, Kabupaten Banyuasin dan Desa Sukadarma, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang, Sumatera Selatan. Pada 1981 perseroan memulai usahanya di bidang perkebunan karet dan jagung, serta peternakan dan perikanan.

 Seiring meningkatnya tren permintaan terhadap minyak sawit mentah (CPO), PTPS memulai penanaman bibit kelapa sawit di lahan seluas 12,5 Ha pada 2023. Lalu, hingga saat ini, perseroan memutuskan untuk fokus pada pengembangan kelapa sawit dengan total luas izin lokasi sebesar 1.180,39 Ha dan total luas lahan 1.205,52 Ha.'

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...