Dirut BRI Danareksa Prediksi IPO BUMN di 2024 Bakal Sepi Gara-Gara Ini

Nur Hana Putri Nabila
25 Oktober 2023, 10:35
Dirut BRI Danareksa Prediksi IPO BUMN di 2024 Bakal Sepi Gara-Gara Ini
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawati berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Aksi korporasi berupa penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham diperkirakan cenderung sepi pada 2024 mendatang, khususnya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo menyebut, perusahaan pelat merah diperkirakan tak banyak yang melaksanakan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebab telah masuk tahun politik, terutama dengan adanya pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah.

“Kalau belajar dari tahun-tahun lalu, IPO BUMN mungkin delay ya. Apalagi menjelang terbentuknya pemerintahan baru, jadi semua menunggu,” kata Laksono di Gedung BEI, dikutip Rabu (25/10).

Selain itu, Laksono mengatakan bahwa kondisi pasar saham saat ini sangat fluktuatif. Hal itu dipengaruhi oleh dinamika politik dalam negeri, situasi geopolitik global, dan juga tingginya suku bunga dalam jangka waktu yang panjang.  

Ia juga mencatat, suku bunga belum menunjukkan penurunan yang signifikan dan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Semua faktor ini menjadi pertimbangan penting untuk go public di tahun depan.

Sebelumnya BRI Danareksa Sekuritas menyatakan ada lima perusahaan yang akan melakukan IPO di tahun depan. Lima perusahaan tersebut memiliki aset skala besar atau lebih dari Rp 250 miliar. Perusahaan tersebut terdiri dari sektor barang konsumen, manufaktur, hingga teknologi.

Namun, Laksono menyampaikan, 2023 menjadi tahun yang cukup berat bagi perusahaan sebab terdapat beberapa IPO yang ditunda pada tahun ini.  “Ada lima IPO yang kami tidak bisa meneruskan karena memang dari calon emitennya bersikap untuk menunda IPO. Jadi, harapannya di akhir tahun ini ada satu IPO lagi yang bisa kami lakukan," kata Laksono.

Pada akhir tahun ini, Laksono berharap untuk membawa satu perusahaan sektor manufaktur untuk melantai di BEI. Perusahaan ini memiliki aset jumbo dengan nilai di atas Rp 250 miliar.  “Satu IPO di akhir tahun ini sektornya manufaktur, tekstil,” ucap Laksono.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...